Viral . 17/02/2025, 13:58 WIB
Penulis : Mihardi | Editor : Mihardi
fin.co.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meragukan kebenaran informasi terkait hukam jeli di Desa Leayo, Tommilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Karena, hal tersebut tidak mungkin terjadi.
"Bisa dicek dulu validitas informasinya, ya, karena kalau secara natural hujan jeli ini tidak bisa terjadi," kata Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani kepada Disway Group, Senin 17 Februari 2025.
Bahkan dalam video yang sempat viral di media sosial itu, seorang warga Desa Leayo mengatakan, hujan jeli sebenarnya tidak terjadi. Melalui unggahan akun Facebook Santi Malahedi, ia mengakui adanya kekeliruan.
"Sebelumnya, saya minta maaf atas live saya yang semalam karena sudah membuat gaduh di seluruh wilayah tentang hujan jeli," tulis Santi, dikutip 17 Februari 2025.
Ia mengaku tak bermaksud untuk menyebarkan berita bohong atau hoaks.
"Awalnya saya juga kaget karena setelah turun hujan, melihat orang-orang sudah ramai di jalan mengumpulkan jeli-jeli yang berserakan di jalan depan rumah sampai beberapa meter," katanya.
Lantaran terbawa rasa keterkejutan itu, Santi tanpa pikir panjang langsung meraih ponsel untuk melakukan siaran langsung.
"Karena kaget tanpa pikir panjang saya langsung ambil HP dan live, mengatakan hujan jeli" katanya.
Terlebih, pada saat yang bersamaan juga ia melihat warga lainnya turut merasa kaget atas kejadian itu.
"Saat itu juga beberapa warga kaget tiba-tiba ada jeli setelah turunnya hujan," katanya.
Lebih lanjut, Santi mengakui, ternyata hujan jeli tersebut bukan fenomena alam, tetapi hasil dari permainan anak-anak di sekitarnya.
"Ternyata setelah saya telusuri secara detail sampai dengan malam ini, detik ini, itu hanyalah permainan anak-anak yang dihamburkan di jalan," tuturnya.
Ia menegaskan, klarifikasi ini segera dilakukannya setelah mendapatkan jawaban atas kejadian yang menjadi sorotan masyarakat tersebut.
"Saya sudah berusaha mencari kebenarannya dan baru malam ini saya mendapatkan jawabannya. Maka dari itu, saya juga baru klarifikasi. Sekali lagi, saya memohon maaf atas berita yang sudah saya sebarkan," pungkasnya.
Terlihat dalam video yang beredar di media sosial, warga yang menyaksikan kejadian itu mengumpulkan bulir-bulir jeli dalam wadah. Kejadian ini disiarkan pada Sabtu 15 Februari 2025 setelah terjadi hujan deras di wilayah tersebut.
PT.Portal Indonesia Media