Hukum dan Kriminal . 26/02/2025, 19:43 WIB
Penulis : Mihardi | Editor : Mihardi
fin.co.id - Presiden Prabowo Subianto angkat bicara terkait dengan dugaan kasus korupsi tata kelola minyak dan produk kilang pada PT Pertamina, subholding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023. Prabowo mengatakan, saat ini kasus tersebut tengah diusut Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Lagi diurus itu semua, ya. Lagi diurus semua (sama Kejagung)," kata Prabowo di Jakarta, Rabu 26 Februari 2025.
Prabowo berjanji bakal membersihkan Pertamina dari korupsi. Dia menegaskan akan membela kepentingan rakyat.
"Kami akan bersihkan, kami akan tegakkan. Kami akan membela kepentingan rakyat," katanya.
Sekadar diketahui, saat ini Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menangani perkara korupsi tata kelola minyak dan produk kilang pada PT Pertamina, subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023. Sejauh ini sudah ada tujuh orang tersangka yang dijerat. Empat di antaranya merupakan petinggi di subholding Pertamina masing-masing berinisial RS, SDS, YF, dan AP.
Sementara tiga lainnya dari pihak swasta. Mereka adalah MKAR (Muhammad Kerry Andrianto Riza) selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa; DW selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan PT Jenggala Maritim; GRJ selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Dirut PT Orbit Terminal Merak.
Salah satu tersangka yakni Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan disebut membeli Pertalite dan dioplos menjadi Pertamax.
"Ini tadi modus termasuk yang saya katakan RON 90 ya, tetapi dibayar RON 92. Kemudian, di-blending, dioplos, dicampur," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung Abdul Qohar di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa 25 Februari 2025.
Atas perbuatannya, negara mengalami kerugian keuangan negara sekitar Rp193,7 triliun.
(Anisha Aprilia)
PT.Portal Indonesia Media