Megapolitan . 07/03/2025, 15:19 WIB
Penulis : Sigit Nugroho | Editor : Sigit Nugroho
fin.co.id - Dua pabrik sepatu ternama di Kabupaten Tangerang, PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh, dikabarkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya. PHK massal ini diduga terjadi akibat penurunan pesanan dari merek global seperti Nike, yang berdampak langsung pada kapasitas produksi.
Gubernur Banten, Andra Soni, mengaku prihatin dengan gelombang PHK yang menimpa ribuan buruh di daerahnya. Ia menyebut bahwa kondisi ekonomi global yang tidak stabil memicu penurunan permintaan produk, yang akhirnya berimbas pada pemangkasan tenaga kerja.
"Kami turut prihatin. Pemerintah akan mendata dan memberikan insentif bagi buruh yang terdampak. Selain itu, koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah akan segera dilakukan untuk mencari solusi terbaik," ujar Andra di Serang, Banten, Jumat, 7 Maret 2025.
Sebagai bentuk respons, Pemerintah Provinsi Banten menyiapkan beberapa program untuk membantu korban PHK. Bantuan sosial dan pendidikan gratis bagi anak-anak buruh terdampak menjadi prioritas utama.
"Pertama, bantuan sosial akan diberikan. Selain itu, program sekolah gratis dari Pemprov Banten yang akan dimulai Juni mendatang juga diharapkan dapat meringankan beban keluarga buruh yang terdampak," tambah Andra.
Selain bantuan jangka pendek, Pemprov Banten juga mendorong daerah untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ekonomi lokal guna mencegah gelombang PHK lanjutan. Salah satu harapannya adalah investasi baru di Kota Serang yang diproyeksikan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, menegaskan bahwa sebagian besar buruh yang terkena PHK berasal dari anggota serikat pekerja. KSPSI telah menerima laporan dari pimpinan serikat pekerja di perusahaan dan terus melakukan negosiasi dengan pihak manajemen pabrik.
Di sisi lain, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten, Septo Kalnadi, menyebutkan bahwa PT Adis Dimension Footwear telah mem-PHK sekitar 1.500 karyawan, sementara PT Victory Ching Luh masih dalam proses pemutusan kerja terhadap 2.000 buruh.
"Penurunan pesanan dari pemegang merek menyebabkan produksi berkurang drastis, sehingga perusahaan terpaksa merumahkan pekerja," jelas Septo.
PHK massal ini memunculkan kekhawatiran terkait keberlangsungan sektor manufaktur di Indonesia, terutama industri padat karya seperti alas kaki. PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh selama ini dikenal sebagai pemasok utama merek global seperti Nike dan Adidas. Namun, dengan menurunnya permintaan, apakah ini pertanda ancaman bagi industri serupa di tanah air?
Ke depan, diperlukan strategi jangka panjang yang lebih konkret untuk menjaga stabilitas tenaga kerja dan daya saing industri manufaktur Indonesia di tengah persaingan global. (*)
PT.Portal Indonesia Media