Nasional . 22/04/2025, 12:42 WIB

HBP ke-61, Kemenimipas Pamerkan Karya Wabin di IPPAFest 2025

Penulis : Mihardi  |  Editor : Mihardi

fin.co.id - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 dengan memamerkan sejumlah karya dan kreativitas warga binaan (wabin) seluruh Indonesia. Mulai dari pertunjukan seni, kuliner, fesyen, hingga bazar tampil di Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) yang merupakan rangkaian peringatan HBP ke-61 tanggal 27 April 2025.

Bahkan, band Warga Binaan berkesempatan untuk berkolaborasi bersama sejumlah musisi terkenal, seperti Zivilia Band, Virgoun, Tagor Pangaribuan, tampil di acara bertema ‘Creation Beyond the Bars’, IPPAFest 2025 yang digelar 21 hingga 24 April 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta. Kegiatan ini sejalan dengan tema besar HBP Ke-61, yakni ‘Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat’ sebagai dukungan terhadap Asta Cita Presiden RI serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), khususnya terkait dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Menteri Imipas Agus Andrianto mengatakan, hari ini tidak hanya membuka sebuah festival, tapi membuka panggung semangat, panggung harapan, dan panggung kemanusiaan. Dia mengatakan, kreativitas para wabin masih bisa diolah meski berada di penjara.

“Tema dari IPPAFest adalah Creation Beyond The Bars, sebuah pernyataan yang kuat bahwa kreativitas tidak pernah bisa dipenjara. Bahwa harapan tidak pernah bisa dibungkam, ia selalu menemukan jalan, ia selalu menemukan jembatan, apa pun penghalangnya,” tutur Agus saat membuka IPPAFest dalam keterangannya, Senin 21 April 2025.

Menteri Agus menyebutkan, IPPAFest bukan hanya tentang perayaan, tapi refleksi atas perjalanan panjang dalam membina Warga Binaan untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat yang berdaya guna. Ini adalah proses pemulihan martabat manusia.

Ini tentang bagaimana negara hadir untuk mengurangi kejahatan. maka itu, kata dia, bukan dengan kekerasan, tapi dengan pembangunan kapasitas pribadi.

“Kita ingin Warga Binaan kembali sebagai manusia utuh, siap hidup bermakna, dan kembali berkontribusi untuk masyarakat,” pungkasnya.

Mantan Wakapolri ini mengajak untuk terus hadirkan Pemasyarakatan sebagai bagian dari solusi bangsa. Maka itu, dia mengajak seluruh insan Pemasyarakatan untuk lebih inklusif.

“Mari kita buktikan konsistensi dan dedikasi dalam membangun Pemasyarakatan yang lebih inklusif, produktif, dan berbudaya. IPPAFest bukan sekadar festival. Ini adalah perlawanan terhadap pesimisme. Ini adalah panggung untuk mengatakan ‘Kami masih punya harapan dan siap berkarya’,” serunya.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Imipas. Hal ini menunjukkan ada sebuah sense kepedulian dan transisi mindset dalam melihat Warga Binaan.

"Mungkin beberapa waktu dulu, kita melihat saudara-saudara kita Warga Binaan, mohon maaf, mungkin diksinya cenderung kita melihat dalam diksi yang kurang positif. Namun dengan hadirnya program ini dan beberapa karya yang dihasilkan oleh Warga Binaan di seluruh Indonesia, menunjukkan keberadaan Kementerian Imipas sebagai leading sector untuk memberikan pembinaan bagi Warga Binaan di seluruh Indonesia menjadi sebuah hal yang menjadi wajib dan penting," kata Maman.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi menjelaskan, IPPAFest sebagai wadah ekspresi seni para Warga Binaan dan menciptakan produk yang memiliki nilai jual yang dapat diindustrialisasi, menggelorakan kembali semangat-semangat perubahan menuju perbaikan sebagaimana yang dilakukan oleh pendahulu Pemasyarakatan.

“IPPAFest menjadi media promosi hasil karya seni Warga Binaan kepada masyarakat, mengelaborasi pembinaan Warga Binaan dalam pembangunan nasional dengan menggerakan roda perekonomian melalui sektor industri kreatif, seraya meningkatkan peran serta dan kontribusi para Warga Binaan. Kegiatan ini juga memupuk sikap gotong royong dan rasa kebersamaan antara tiga elemen penunjang pelaksanaan Pemasyarakatan, yaitu Narapidana, masyarakat, dan petugas Pemasyarakatan,” tuturnya.

Pembukaan IPPAFest 2025 makin meriah dengan lelang kain batik dan lukisan karya Warga Binaan dari sejumlah Lapas dan Rutan. Seluruhnya laku terjual, bahkan dua lukisan dihargai hingga Rp40 juta. Total lelang kain batik dan lukisan karya bang napi mencapai ratusan juta rupiah.

Selanjutnya, selama tiga hari, panggung IPPAFest 2025 akan menampilkan beragam seni dan musik, seperti Zivilia Band bersama Sindur Rock Band asal Lapas Khusus Gunung Sindur, Virgoun bersama Band Rutan Cipinang, IPPAFest Fashion Show, Kolaborasi Band, dan Calung Lapas Purwokerto. Kemudian, Rampak Beduk Lapas Perempuan Tangerang, Rampak Gendang Lapas Narkotika Bandung, Fire Dance Lapas Kerobokan, Stand-Up Comedy Lapas Cipinang, Reog Rutan Ponorogo, Band dan Angklung LPKA Tangerang, serta beragam hiburan lainnya.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

Email:fajarindonesianetwork@gmail.com