Politik . 14/05/2025, 21:45 WIB
Penulis : Khanif Lutfi | Editor : Khanif Lutfi
fin.co.id - Presiden Prabowo Subianto membuka Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota OKI atau Parliamentary Union of the OIC (PUIC) Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu malam.
Di atas panggung kehormatan, Presiden Prabowo menabuh alat musik tradisional Sumatera Barat gendang tabuik bersama Ketua DPR RI sekaligus Presiden Ke-19 PUIC Puan Maharani dan Ketua DPR Pantai Gading sekaligus Presiden Ke-18 PUIC Adama Bictogo, sebagai simbol resmi dibukanya Konferensi Ke-19 PUIC di Jakarta.
Ketiganya menabuhkan gendang itu dengan alat pemukul bersama-sama, yang kemudian disambut dengan riuh tepuk tangan ratusan delegasi dan puluhan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada malam hari ini, hari Rabu 14 Mei 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, membuka The 19th Session of the Conference of the Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) and Related Meetings," kata Prabowo sebelum menabuh gendang.
Selepas itu, Presiden Prabowo menyalami Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua DPR Pantai Gading Adama Bictogo.
Presiden Prabowo membuka Konferensi Ke-19 PUIC di Jakarta setelah berpidato di hadapan 400 lebih delegasi dari 38 negara anggota dan 10 negara pengamat (observer) di Gedung Nusantara, Rabu malam.
Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya peran PUIC yang terbentuk sejak 1999, terutama di tengah situasi global yang saat ini menghadapi polarisasi dan berbagai ketidakpastian.
Presiden juga membicarakan keteladanan tokoh-tokoh Islam dan kembali menyuarakan pentingnya bersatu membela kemerdekaan rakyat Palestina.
"Indonesia akan terus berdiri bersama Palestina. Perjuangan ini akan semakin kuat apabila kita, dunia Islam, negara-negara Islam yang mewakili seperempat umat manusia bisa bersatu. Marilah kita atasi perbedaan kita! Marilah kita atasi kecurigaan kita! Marilah kita atasi rivalitas di antara kita! Marilah kita lihat hal-hal yang penting yaitu keselamatan umat Islam. Marilah kita melihat masa depan peradaban Islam," kata Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Presiden kemudian juga menyinggung pentingnya mewujudkan pemerintahan yang bersih, dan perdamaian yang abadi.
"Walaupun kita ingin perdamaian, kalau kita lemah, mungkin ada pihak-pihak yang tidak ingin perdamaian, mungkin ada pihak-pihak yang melihat kalau kita lemah, kita bisa dijajah kembali. Kita bisa disuruh-suruh sebagai bangsa pion, bangsa budak, bangsa kacung," kata Presiden.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo menyerukan negara-negara anggota OKI untuk bersatu.
"Mari kita satukan langkah! Kita hidupkan kembali semangat-semangat tokoh-tokoh besar kita. Kita buktikan bahwa Islam hadir sebagai rahmat bagi semesta alam. Marilah kita merapatkan barisan kita, melangkah ke depan dalam persatuan," kata Presiden.
Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota OKI atau Parliamentary Union of the OIC (PUIC) Tahun 2025 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu malam, selepas merampungkan kunjungan kenegaraannya di Brunei Darussalam pada sore hari.
Sebelum acara pembukaan berlangsung, Ketua DPR RI Puan Maharani menerima tongkat estafet presidensi PUIC dari Parlemen Pantai Gading kepada DPR RI pada Rabu siang.
PT.Portal Indonesia Media