.png)
Forkom BUMN sepakat kawal transformasi ala Prabowo-Gibran, pastikan hak dan kesejahteraan pekerja tak dikorbankan.
fin.co.id - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dimanfaatkan Serikat Pekerja PLN (SP PLN) dan Forum Komunikasi Serikat Pekerja BUMN (Forkom BUMN) untuk mempererat solidaritas. Bertempat di Stasiun Gambir, Jakarta, mereka menggelar pertemuan strategis demi menyuarakan aspirasi pekerja dan menyikapi arah baru transformasi BUMN di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pertemuan ini dihadiri berbagai elemen serikat pekerja, termasuk dari Pertamina, Kereta Api, Kimia Farma, dan Pegadaian. Fokus utama mereka adalah menjaga keseimbangan antara transformasi BUMN dan perlindungan hak-hak pekerja.
Isu paling hangat adalah soal Danantara, entitas strategis dalam transformasi BUMN. Ketua SP PLN sekaligus Koordinator Forkom BUMN, M. Abrar A, menegaskan, “Kami tidak menolak perubahan, tapi jangan sampai kesejahteraan pegawai jadi korban. Itu garis merah kami.” ujar Abrar.
Menurutnya, Hari Kebangkitan Nasional adalah momen tepat untuk membangkitkan semangat bersama dalam menghadapi tantangan kebijakan baru.
Senada dengan itu, Presiden FSP Perkeretaapian, H. Edi Suryanto, menekankan pentingnya menjaga keadilan dalam setiap perubahan. “Transformasi tanpa perlindungan pekerja adalah lonceng peringatan. Kami bukan anti-kemajuan, tapi kemajuan harus berpihak pada manusia.”
Sebagai langkah konkret, Forkom BUMN akan mengajukan audiensi ke Danantara, Kementerian BUMN, dan Kementerian Ketenagakerjaan. Tujuannya jelas: menyampaikan sikap resmi dan memastikan suara pekerja didengar dalam setiap kebijakan.
Forkom BUMN menegaskan komitmennya menjadi mitra kritis pemerintah demi BUMN yang sehat, adil, dan mensejahterakan. (*)
