Bisik Disway . 29/08/2025, 07:54 WIB
Penulis : Afdal Namakule | Editor : Afdal Namakule
Anggaran pendidikan dalam RAPBN 2026 kembali mencetak sejarah dengan nilai fantastis sebesar Rp757,8 triliun. Jumlah ini menjadi yang terbesar sepanjang perjalanan bangsa. Dana tersebut akan diarahkan untuk program revitalisasi sekolah, peningkatan kesejahteraan guru, serta penyediaan beasiswa. Tujuannya jelas: memastikan pemerataan akses pendidikan dan menyiapkan sumber daya manusia unggul demi tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
----------------
PRESIDEN Prabowo Subianto menetapkan delapan program prioritas nasional untuk tahun 2026, di mana sektor pendidikan menempati posisi terdepan dengan porsi anggaran paling besar. Pemerintah menegaskan bahwa investasi besar di bidang pendidikan adalah kunci untuk membangun masa depan bangsa yang lebih maju dan berdaya saing.
“Pemerintah berkomitmen penuh memenuhi amanat konstitusi dengan mengalokasikan 20% APBN, sekitar Rp757,8 triliun, untuk bidang pendidikan. Ini merupakan komitmen terbesar sepanjang sejarah Republik Indonesia,” tegas Prabowo dalam pidato kenegaraannya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, pada 15 Agustus 2025.
Langkah ini dinilai sebagai gebrakan strategis untuk mempercepat peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Khususnya menghadapi tantangan global di bidang sains, teknologi, dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Anggaran sebesar itu tentu memiliki penjabaran yang jelas dan terperinci. Pemerintah akan mendistribusikan dana tersebut ke dalam beberapa program utama. “Dana sebesar Rp150,1 triliun dialokasikan khusus untuk peningkatan kualitas fasilitas Pendidikan. Termasuk revitalisasi dan renovasi ribuan sekolah dan kampus di seluruh Indonesia,” papar Prabowo.
Prabowo menekankan pemerintah mengoptimalkan 20 persen dari APBN untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Termasuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu menguasai sains, teknologi, dan kecerdasan buatan (AI).
“Tidak ada bangsa maju yang tidak menguasai sains dan teknologi. Kita juga harus menguasai artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Untuk itu, kami optimalkan 20 persen dari APBN untuk pendidikan- mencetak talenta-talenta hebat,” tegas Prabowo.
Selain untuk infrastruktur, peningkatan kesejahteraan dan kompetensi tenaga pendidik juga menjadi prioritas. Sebanyak Rp178,7 triliun dialokasikan untuk gaji, tunjangan, dan program penguatan kompetensi bagi guru dan dosen. Program beasiswa juga diperluas. Mencakup Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 21,1 juta siswa dan KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa.
Komisi X DPR RI, yang membidangi pendidikan, menyambut baik komitmen pemerintah ini. Namun, mereka juga menekankan pentingnya mekanisme pengawasan yang ketat untuk memastikan dana rakyat tersebut tepat sasaran dan bebas dari kebocoran. Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah
Sjaifudian, menyatakan pihaknya akan mengawal proses ini dengan meminta kementerian terkait berkoordinasi intens dengan pemerintah daerah dan lembaga pengawasan.
“Kami mendorong adanya kanal aduan publik yang terbuka, sehingga masyarakat dapat langsung melaporkan jika menemukan ketidaksesuaian dalam pelaksanaannya di lapangan,” ungkap Hetifah kepada Disway pada Selasa, 26 Agustus 2025. BACA LANJUT KLIK SINI
PT.Portal Indonesia Media