Viral . 12/11/2025, 15:27 WIB
Penulis : Wanda Afifah | Editor : Wanda Afifah
fin.co.id - Kabar duka datang dari kawasan Kaukasus. Sebuah pesawat kargo militer C-130 Hercules milik Angkatan Udara Turki jatuh di wilayah Kakheti, Georgia, pada Selasa, 11 November 2025. Insiden ini terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas menuju Turki, dan menewaskan seluruh 20 personel militer di dalamnya.
Kementerian Pertahanan Nasional Turki telah mengonfirmasi kabar tersebut. Dalam pernyataan resminya, kementerian menyebut seluruh awak dan personel yang berada di pesawat telah gugur dalam tugas. Tidak ada korban selamat.
Peristiwa tragis ini sontak mengguncang Ankara. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, langsung menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban. Ia menyebut mereka sebagai “pahlawan bangsa yang gugur dalam pengabdian.”
Pesawat legendaris C-130 Hercules, yang dikenal tangguh di segala medan, sebenarnya menjadi tulang punggung operasi logistik militer Turki selama puluhan tahun. Pesawat ini biasa digunakan untuk mengangkut pasukan, logistik, dan bantuan kemanusiaan. Karena itu, insiden ini menjadi pukulan besar bagi militer Turki yang selama ini dikenal disiplin dan berpengalaman.
Insiden jatuhnya Hercules terjadi di Kakheti, wilayah timur Georgia yang berbatasan langsung dengan Azerbaijan. Lokasi ini tergolong sensitif karena dekat dengan rute udara militer dan jalur logistik yang sering digunakan oleh Turki dan negara-negara Kaukasus lainnya.
Meski otoritas Georgia langsung mengevakuasi lokasi kejadian, penyebab pasti kecelakaan belum diungkap secara resmi. Sejumlah media lokal melaporkan, pesawat jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas. Ada dugaan kuat bahwa cuaca buruk dan kondisi geografis pegunungan menjadi faktor pemicu.
Pihak berwenang dari Turki dan Georgia kini bekerja sama melakukan investigasi. Pemerintah Georgia juga telah menutup sementara area jatuhnya pesawat untuk kepentingan penyelidikan.
Kabar duka ini tak hanya mengguncang Turki, tapi juga Azerbaijan, negara sahabat dekat Ankara. Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyampaikan simpati mendalam atas tragedi tersebut. Ia menyebut bahwa kehilangan ini bukan hanya milik Turki, tetapi juga “kehilangan bagi seluruh bangsa sahabat di kawasan.”
Aliyev juga menegaskan solidaritas penuh Azerbaijan terhadap Turki dalam menghadapi masa sulit ini. Dalam pernyataannya, ia menyebut para korban sebagai “prajurit pemberani yang berjuang untuk kehormatan negara.”
Turki kini berduka, namun semangat mereka tetap menyala. Di tengah isak tangis dan bendera setengah tiang, bangsa itu kembali diingatkan bahwa menjadi prajurit berarti siap berkorban demi tanah air.
PT.Portal Indonesia Media