3 Juta Rumah . 12/02/2025, 16:19 WIB
Penulis : Mihardi | Editor : Mihardi
fin.co.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berkomitmen mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan pemberdayaan komunitas lokal melalui pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dalam program ini, BTN memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk mendukung pengelolaan sampah di Surabaya.
Bantuan tersebut berupa sarana transportasi pengangkut sampah yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah Surabaya, guna mendukung pengelolaan sampah yang lebih efektif dan efisien di Tempat Penampungan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS-3R) Tambak Wedi.
Direktur Manajemen Risiko BTN, Setiyo Wibowo, menyampaikan bahwa bantuan TJSL ini merupakan wujud komitmen BTN sebagai bank yang mengutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (Environmental, Social, and Governance/ESG). Komitmen ini tercermin dalam pelaksanaan program TJSL di sekitar area operasi outlet BTN serta di lingkungan hunian yang dibangun oleh mitra BTN.
Setiyo Wibowo menambahkan, melalui penyaluran bantuan ini, BTN berperan aktif dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengangkutan sampah, menjaga kebersihan lingkungan, serta menciptakan peluang ekonomi bagi tenaga pemilah sampah di tingkat lokal. "Ke depannya, kami akan terus mendukung kegiatan serupa di berbagai daerah lainnya," ujar Setiyo di Jakarta, Rabu 12 Februari 2025.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Dedik Irianto, menyampaikan bahwa sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Pemerintah Daerah diwajibkan untuk mengelola sampah secara menyeluruh dari hulu ke hilir. Selain itu, pengelolaan sampah harus bertransformasi dari paradigma 'kumpul-angkut-buang' menuju pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dan penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle)."
Dalam program TPS-3R yang dilaksanakan di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya melibatkan tenaga pemilah sampah dari masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah Kelurahan Tambak Wedi, memberikan mereka kesempatan untuk memperoleh penghasilan lebih baik melalui kegiatan pengelolaan sampah. Langkah ini merupakan perwujudan visi pembangunan daerah Pemerintah Kota Surabaya, yaitu: Gotong Royong Menuju Kota Dunia yang Maju, Humanis, dan Berkelanjutan, yang mencakup sektor lingkungan hidup dan ekonomi," ujar Dedik.
Menurut Dedik, para pemilah sampah melakukan pemilahan berdasarkan jenisnya, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Sampah yang memiliki nilai ekonomi, seperti plastik, besi, kertas, karton, dan kaca, dipisahkan untuk dikirim ke pabrik daur ulang. Sementara itu, sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan dicacah menggunakan mesin pencacah dan diolah menjadi kompos di rumah kompos.
(Adm)
PT.Portal Indonesia Media