Nasional . 13/02/2025, 12:07 WIB
Penulis : Khanif Lutfi | Editor : Khanif Lutfi
Denny JA banyak mengangkat isu kemanusiaan lintas sejarah. Seperti Émile Zola, yang menuliskan dampak revolusi industri terhadap kelas pekerja, Denny JA menjadikan sejarah sebagai latar refleksi atas problem sosial masa kini.
Denny JA mendobrak batas antara sastra, sejarah, dan advokasi sosial. Ia menggunakan sastra sebagai arsip sejarah yang hidup.
Ia juga menyisipkan fakta sosial untuk membangun kesadaran publik. Dan ia menjadikan sastra sebagai medium advokasi yang berkelanjutan.
“Jika sastra dunia mengenal Émile Zola dalam naturalisme, Pablo Neruda dalam puisi epik, dan Svetlana Alexievich dalam dokumenter sastra, maka Denny JA bisa disebut sebagai pelopor puisi esai—sebuah genre yang mendobrak batas antara sastra, sejarah, dan advokasi sosial,” demikian dikatakan Irsyad Mohammad.
PT.Portal Indonesia Media