fin.co.id - Banjir yang melanda Mega Bekasi Hypermall di Bekasi Selatan, Kota Bekasi, belum menunjukkan tanda-tanda surut hingga Rabu (5/3/2025).
Ketinggian air yang mencapai sekitar 1 meter, membuat sejumlah pedagang terpaksa menyelamatkan barang dagangan yang masih bisa diselamatkan.
Para pedagang tampak sibuk mengais sisa barang yang masih bisa diselamatkan, meskipun banyak yang sudah rusak akibat terendam air setelah tanggul Kali Bekasi jebol.
Kondisi Mega Bekasi Hypermall semakin diperparah dengan kondisi kendaraan yang terparkir di area mall, namun hingga kini masih belum bisa diselamatkan.
Salah satu pedagang Mega Bekasi Hypermall yang terkena dampak, Didi Sembiring mengatakan, dirinya kini tengah mengumpulkan barang yang masih bisa diselamatkan.
"Kami sedang berusaha mengambil barang-barang dagangan yang masih bisa diselamatkan, terutama sepatu. Saat air mulai naik, kami sempat mencoba menyelamatkan barang, tetapi air semakin tinggi dan deras, sehingga tidak bisa lagi," ungkap Didi Sembiring, Rabu 5 Maret 2025.
Menurutnya sejak pukul 06.00 WIB, Didi Sembiring sudah mendapatkan informasi bahwa air di penampungan semakin tinggi akibat curah hujan yang cukup deras.
Baca Juga
Namun, meskipun tanda-tanda banjir mulai tampak, pihak manajemen pusat perbelanjaan tersebut tetap meyakinkan bahwa kondisi masih aman.
"Kami sudah siap siaga sejak pukul 06.00, tapi pihak mal bilang masih aman. Kami sempat ingin menyelamatkan barang, tetapi dilarang oleh manajemen. Kami percaya saja karena menganggap mereka lebih tahu situasi," jelasnya.
Dirinya memutuskan untuk mengikuti instruksi manajemen, namun sekitar pukul 10.00 WIB air mulai menggenangi area pusat perbelanjaan dengan deras.
"Airnya deras, orang-orang berteriak-teriak. Saya masih berusaha menyelamatkan barang di toko saat itu," ucapnya.
Derasnya air yang masuk ke dalam Mega Bekasi Hypermall, membuat para pengunjung dan pedagang panik berlarian ke lantai atas gedung.
Hingga kini, pihak manajemen Mega Bekasi Hypermall belum memberikan informasi lebih lanjut terkait tanggung jawab efek banjir yang menggenangi lantai dasar.
Didi mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 200 juta akibat peristiwa ini dan berharap ada kompensasi dari pihak manajemen untuk membantu meringankan beban kerugiannya.