Megapolitan

Viral Wanita di Bekasi Lapor Pemadam Damkar Usai Diduga Laporannya Ditolak Polisi

news.fin.co.id - 19/03/2025, 16:29 WIB

Foto wanita mendatangi petugas Damkar untuk membuat laporan (Dokumen Istimewa)

fin.co.id - Petugas Dinas Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi, mendapat laporan dari seorang wanita berinisial S (25) yang diduga menjadi korban penipuan pekerjaan.

Wanita asal Kebumen tersebut sebelumnya telah melaporkan peristiwa itu ke Polsek Cikarang Barat, namun laporannya tidak dapat diproses karena berkas masih kurang.

Komandan Regu (Danru) Pleton 2 Dinas Damkar Kabupaten Bekasi, Hasto Adi mengatakan, S datang ke MakoDamkar di Cibitung sekitar pukul 20.30 WIB.

"Ada warga datang untuk laporan ke damkar, bahwasanya dia itu salah satu korban penipuan dari salah satu yayasan mencari pekerjaan," ungkap Hasto saat dikutip, Rabu 19 Maret 2025.

Advertisement

Kepada petugas, S menceritakan bahwa sempat membuat laporan ke Polsek Cikarang Barat namun kasus dugaan penipuan kerja itu tidak bisa ditangani.

"Dari korban itu dia info, bahwa dia sudah datang ke kantor polisi untuk melaporkan kejadiannya," jelasnya.

"Tetapi di sana kurang berkas laporannya, jadi belum bisa ditangani dari pihak polisi, lalu karena bingung dia datang ke Makodamkar untuk curhat," sambungnya.

Kedatangannya ke Damkar dengan tujuan untuk mengadu bahwa ada banyak orang yang telah menjadi korban, sehingga diharapkan tidak ada korban lainnya lagi.

"Pas kita tanya kenapa dia mau datang ke damkar, bahwa tidak ingin ada korban lagi seperti dia, di mana teman-temannya itu kurang lebih ada tujuh orang yang tertipu," ucapnya.

Advertisement

Menyadari diduga menjadi korban penipuan, S sempat tidak berani pulang ke rumah kakaknya, yang merupakan tempat dirinya menunggu pekerjaan yang dijanjikan.

"Dari isi curhatnya itu, dia menyampaikan bahwa dia terkena tipu uang untuk mendaftar kerja di salah satu perusahaan," terangnya.

Usai menerima curhatan korban, personel Damkar juga memberikan nasihat kepada S agar tidak mudah percaya, apabila ada pihak yang menawarkan pekerjaan.

“Awalnya korban tidak berani pulang karena dia merantau tinggal dengan kakaknya. Tapi dibujuk rekan-rekan kita akhirnya dia mau pulang naik angkot,” tutupnya.

Advertisement

Tuahta Aldo
Penulis