Nasional . 23/04/2025, 08:56 WIB

Moeldoko Dukung Dedi Mulyadi Basmi Premanisme Berkedok Ormas di Jawa Barat: Tumpas Saja Itu

Penulis : Afdal Namakule  |  Editor : Afdal Namakule

fin.co.id -  Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko mengaku mendukung langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang bakal menumpas premanisme berkedok ormas di Jawa Barat.

Aksi premanisme berkedok ormas ini diduga telah menganggu pembangunan fasilitas manufaktur BYD di Subang, Jawa Barat, yang digadang-gadang akan menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN.

“Saya mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, tumpas saja itu,” ujar Moeldoko di Jakarta, Selasa 22 April 2025.

Eks Kepala Staf Kepresidenan ini menyayangkan aksi premanisme berkedok ormas yang menganggu investor tersebut. Padahal dengan hadirnya investasi akan terbuka pula lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.

Menurut dia, sebagai organisasi kemasyarakatan, seharusnya ambil bagian dalam menciptakan iklim investasi yang baik.

“Saya mengimbau supaya di tengah situasi iklim dunia usaha yang relatif perlu perhatian, maka kita semua, masyarakat Indonesia harus menciptakan iklim investasi yang baik, jangan sampai pengangguran makin banyak tapi malah, di satu sisi kan ironis, kita perlu peluang untuk bekerja, ada orang (investor) datang memberikan peluang, diganggu sama yang lain,” kata dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengatakan, adanya gangguan dari preman berkedok ormas pada pabrik perusahaan mobil listrik asal China itu. Kabar ini didapatkan Eddy saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

“Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini, jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” imbuh Eddy melalui unggahan video di Instagram dikutip Rabu.

Komitmen investasi besar yang dilakukan BYD di kawasan terpadu Subang Smartpolitan, Jawa Barat, diperkirakan akan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Perusahaan otomotif asal Tiongkok ini disebut-sebut menanamkan modal hingga Rp 11,7 triliun.

Pabrik kendaraan listrik (EV) yang akan dibangun tidak hanya membuka ribuan peluang kerja baru, tetapi juga berpotensi mempercepat alih teknologi dan peningkatan kompetensi di sektor manufaktur EV di dalam negeri.

Dampak positif lainnya adalah tumbuhnya industri penunjang kendaraan listrik, yang bisa menjadi jalan bagi perusahaan-perusahaan lokal untuk masuk dalam jaringan rantai pasok global.

BYD juga berencana mengembangkan ekosistem kendaraan listrik secara menyeluruh di kawasan tersebut, termasuk mendirikan pusat R&D dan fasilitas pelatihan berstandar tinggi yang mengedepankan efisiensi energi dan prinsip ramah lingkungan.

Saat ini, lahan yang disiapkan untuk pabrik mencakup 108 hektare, dan telah diputuskan akan diperluas menjadi 126 hektare. Kapasitas produksi tahunan pun akan ditingkatkan dari 150.000 unit, dengan rencana untuk mulai mengembangkan fasilitas baterai serta produksi kendaraan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium pada awal tahun mendatang. *

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

Email:fajarindonesianetwork@gmail.com