Internasional . 08/05/2025, 07:44 WIB
Penulis : Afdal Namakule | Editor : Afdal Namakule
fin.co.id – Harga saham Dassault Aviation (AM.PA) di Bursa Saham Paris terkoreksi cukup tajam pada sesi penutupan 7 Mei 2025. Saham perusahaan kedirgantaraan asal Prancis itu ditutup di level €320,20, turun €4,40 atau setara 1,36% dibandingkan hari sebelumnya.
Pelemahan ini dipicu oleh kabar jatuhnya tiga jet tempur Rafale milik India, yang merupakan produksi Dassault, dalam insiden militer terbaru di wilayah Kashmir. Ketiga pesawat itu disebut-sebut ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Pakistan dalam eskalasi konflik yang kembali memanas di kawasan tersebut.
Sentimen negatif dari insiden tersebut memunculkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar, terutama terkait reputasi dan kinerja jet tempur Rafale yang selama ini menjadi andalan ekspor militer Prancis.
Meski diterpa sentimen jangka pendek, performa saham Dassault secara keseluruhan tetap impresif dalam satu tahun terakhir. Tercatat, dalam kurun 12 bulan, nilai sahamnya meroket hampir 58% dan bahkan sempat menembus rekor tertinggi €332,20 pada 6 Mei 2025.
Kinerja finansial perusahaan pun terbilang solid. Pada kuartal pertama 2025, Dassault mencatat pendapatan sebesar €3,79 miliar dengan laba per saham (EPS) €7,84, jauh melampaui proyeksi para analis.
Di sisi lain, prospek saham Dassault masih cukup positif di mata pasar. Analis dari Jefferies, misalnya, masih menyematkan rekomendasi “Buy” dengan target harga €350. Secara umum, konsensus analis berada pada level “Moderate Buy”. Perusahaan juga rutin membagikan dividen tahunan sebesar €4,72 per saham, dengan yield sekitar 1,45%.
Namun demikian, para investor tetap diimbau mencermati dinamika geopolitik global yang bisa berdampak pada persepsi pasar terhadap lini produk militer Dassault, terutama pasca insiden jatuhnya pesawat Rafale tersebut.
Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur India
Ketegangan di wilayah Kashmir kembali memanas. Dalam sebuah serangan balasan, militer Pakistan dilaporkan berhasil menembak jatuh beberapa jet tempur milik India yang melakukan serangan terbuka pada Rabu, 8 Mei 2025.
Serangan itu merupakan respons atas peristiwa sebelumnya, yakni tewasnya 26 wisatawan Hindu dalam insiden di Kashmir bulan lalu.
Meski jumlah pasti pesawat yang ditembak jatuh masih simpang siur, otoritas Pakistan mengklaim telah menjatuhkan lima pesawat tempur India. Di antaranya adalah tiga jet Rafale, satu MIG-29, satu Su-30, serta satu drone pengintai Heron.
Jet Rafale sendiri merupakan pesawat tempur canggih bermesin ganda yang dapat beroperasi dari kapal induk maupun pangkalan darat.
Perlu diketahui, pada April lalu, India resmi meneken kontrak pembelian tambahan 26 unit Rafale dari Prancis untuk kebutuhan Angkatan Laut. Pesawat-pesawat ini dijadwalkan tiba pada tahun 2030. Sebelumnya, India telah lebih dulu mengakuisisi 36 unit Rafale.
Dari lapangan, foto-foto yang beredar dari desa Wuyan di Kashmir—yang dikelola oleh India—menunjukkan puing-puing pesawat, termasuk tangki bahan bakar eksternal.
PT.Portal Indonesia Media