Internasional . 12/05/2025, 06:42 WIB
Penulis : Afdal Namakule | Editor : Afdal Namakule
fin.co.id - Sebanyak 62 orang dilaporkan meninggal dunia dan 50 lainnya hilang usai banjir bandang melanda sejumlah desa di sepanjang Danau Tanganyika, Provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo bagian timur.
Insiden ini terjadi pada Jumat 9 Mei 2025 dan dikonfirmasi oleh pejabat setempat keesokan harinya, Sabtu 10 Mei.
Bencana alam itu terjadi sekitar pukul 05.00 waktu setempat (03.00 GMT atau 10.00 WIB), ketika air bah menerjang Desa Kasaba di sektor Ngandja secara tiba-tiba.
Sejumlah warga yang selamat menyebutkan bahwa hujan deras menjadi penyebab utama banjir bandang.
Air yang meluap menghanyutkan permukiman dan merusak infrastruktur komunikasi di wilayah tersebut.
Theophile Walulika Muzaliwa, Menteri Kesehatan Provinsi Kivu Selatan, mengatakan kepada Arab News lewat sambungan telepon bahwa proses pencarian korban dan penyelamatan masih menemui banyak kendala di lapangan.
"Para kepala sektor, kepala desa, dan kepala lokalitas yang juga merupakan bagian dari pemerintah setempat kini berada di lokasi. Satu-satunya organisasi kemanusiaan yang saat ini hadir adalah Palang Merah. Belum memungkinkan untuk memberikan data pasti karena proses pencarian jenazah masih berlangsung," ungkap Muzaliwa.
Peristiwa ini terjadi hanya berselang beberapa minggu dari bencana serupa di ibu kota Kinshasa, yang saat itu menewaskan 33 orang akibat curah hujan ekstrem.
Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi infrastruktur di sejumlah wilayah Kongo semakin memburuk. Sementara itu, kapasitas tanggap darurat kian terbebani karena konflik yang berkepanjangan.
Sejak Februari, bentrokan antara militer pemerintah dan kelompok bersenjata kembali meningkat, memperburuk krisis kemanusiaan yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai salah satu yang paling parah di dunia. *
PT.Portal Indonesia Media