Nasional . 14/05/2025, 15:36 WIB
Penulis : Mihardi | Editor : Mihardi
fin.co.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, lebih dari 100 ribu orang di Indonesia setiap tahun meninggal akibat Tuberkulosis atau TBC. Menurut Budi, penyakit TBC lebih mematikan dari Covid- 19 karena angka kematiannya cukup tinggi.
"Ini besar sekali, lebih besar dari Covid. Di Indonesia, setiap tahun 100 ribu lebih meninggal. Jadi 5 menit 2 (Orang meninggal)" kata Budi di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Mei 2025.
Budi menuturkan, penyakit TBC ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan paling banyak memakan korban jiwa ketimbang penyakit mematikan lainnya. Dalam 100 tahun terakhir kata Budi, penyakit TBC sudah memakan 1 miliar korban jiwa.
Sementara dalam setahun lanjut Budi, 1 juta orang di dunia meninggal dunia akibat penyakit TBC. "Itu tinggi sekali," kata Budi Gunadi.
Waktu tahun 2022 pasca Covid-19 mereda, diperkirakan ada sekitar 1 juta kasus TBC di Indonesi. Dari perkiraan kasus tersebut, hanya 400 ribu kasus TBC yang berhasil dideteksi.
"Hanya 400 ribu yang ketemu. 600 ribunya kita nggak tahu di mana. Kalau disini ada TBC, kita juga nggak tahu," katanya.
Sekarang ini lanjut Budi, obat TBC telah ditemukan. Namun untuk dapat sembuh secara total, penderita TBC harus mengonsumsi obat tersebut rutin selama 6 bulan.
Jika diminum secara rutin kata Budi, obat itu dapat menghentikan penularan TBC. Bahkan penderitanya dapat sembuh total dari penyakit mematikan tersebut.
"Masalahnya obatnya itu pilnya banyak tuh. Antara 4 sampai 6 pil, mesti diminum 6 bulan. Jadi sampai selesai obatnya," tegas Budi.
Budi menuturkan, TBC ini penyakit menular yang sifatnya sama seperti Covid 19. Untuk mendeteksinya harus melalui screening kesehatan.
"Jadi sama seperti Covid, harus di screening supaya ketahuan siapa yang kena TBC. Sekarang kita lagi cari teknologi baru yang bisa lebih mudah," ucapnya.
(Cahyono)
PT.Portal Indonesia Media