Politik . 27/07/2025, 19:41 WIB
Penulis : Khanif Lutfi | Editor : Khanif Lutfi
fin.co.id - Presiden Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menilai adanya agenda di balik dugaan ijazah palsu miliknya dan wacana pemakzulan anaknya yang merupakan Wakil Presiden saat ini, Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi mencurigai bahwa ada agenda politik besar yang tengah dimainkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan reputasi politik dirinya dan keluarganya.
"Saya berperasaan. Memang kelihatannya ada agenda besar politik. Isu-isu ini, ijazah palsu, isu pemakzulan. Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk mendowngrade. Tapi ya buat saya biasa-biasa saja," ujar Jokowi kepada media, Selasa 15 Juli 2025.
Menanggapi pernyataan tersebut, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menilai bahwa dugaan Jokowi bukanlah hal yang mengada-ada.
Menurutnya, intensitas serangan politik yang ditujukan kepada keluarga Jokowi, termasuk soal ijazah palsu dan pemakzulan Gibran, memiliki pola yang mengindikasikan adanya agenda politik besar di baliknya.
"Wajar bila Pak Jokowi mengungkap bahwa ada agenda politik besar di balik serangan bertubi-tubi yang dialamatkan ke Keluarga Solo, mulai dari dugaan ijazah palsu hingga soal pemakzulan Mas Wapres," kata Agung saat dikonfirmasi, Minggu 27 Juli 2025.
Agung menjelaskan bahwa dinamika ini merupakan ekses berkepanjangan dari kontestasi Pilpres 2024 dan residu dari dua periode pemerintahan Jokowi yang dinilai masih memiliki pengaruh kuat dalam percaturan politik nasional.
"Karena intensitasnya berdurasi panjang dan sedikit banyak merupakan ekses dari Pilpres 2024 maupun residu dua periode kepemimpinan Pak Jokowi selama menjadi Presiden," ujarnya.
Menanggapi dugaan ijazah palsu yang kembali mencuat, Jokowi menegaskan bahwa proses hukum sedang berjalan.
Ia menyatakan kesiapannya untuk menunjukkan bukti otentik berupa ijazah asli di pengadilan.
"Ini kan sudah dalam proses hukum. Saya baca kemarin sudah masuk ke tahap penyidikan. Ya sudah, serahkan saja pada proses hukum yang ada. Di sidang pengadilan nanti akan saya tunjukkan ijazah asli yang saya miliki," tegas Jokowi.
Ia juga menekankan bahwa dokumen tersebut tidak akan dibuka di luar jalur hukum yang berlaku.
"Enggak. Harus dalam sidang pengadilan yang ada nanti," lanjutnya.
Tak hanya soal ijazah, Jokowi juga menyoroti munculnya wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, isu ini tidak bisa dilepaskan dari konteks politik yang lebih besar.
"Termasuk itu (isu pemakzulan Gibran), saya kira ada agenda besar politik," tandasnya. (Fajar Ilman)
PT.Portal Indonesia Media