Hukum dan Kriminal . 01/08/2025, 08:00 WIB

Satgas TNI Habema Tembak Mati 3 Anggota OPM dalam Operasi di Puncak Papua

Penulis : Afdal Namakule  |  Editor : Afdal Namakule

fin.co.id - Satuan Tugas Komando Operasi Habema berhasil menewaskan tiga anggota kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam sebuah operasi di wilayah Kampung Tigilobak, Kabupaten Puncak, Papua. Aksi tersebut terjadi pada Kamis, 31 Juli 2025, dan menjadi bagian dari langkah tegas TNI dalam menjaga kedaulatan negara.

Dalam keterangan tertulis yang dirilis oleh Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono menjelaskan bahwa operasi ini merupakan respons atas insiden penyerangan terhadap prajurit TNI di wilayah Ugimba pada 2019 silam. Dalam insiden itu, satu pucuk senjata api jenis SS2 V4 milik TNI dirampas kelompok separatis.

“Operasi ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk menegakkan kedaulatan negara serta merebut kembali senjata milik negara yang dirampas oleh Kelompok Separatis OPM,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Menurut Letkol Iwan, anggota OPM melakukan perlawanan bersenjata selama berlangsungnya operasi, sehingga aparat TNI terpaksa mengambil tindakan tegas. Tiga anggota kelompok separatis tewas di tempat. Mereka adalah Ado Wanimbo, Meni Wakerwa (juga dikenal dengan nama Jumadon Waker), dan satu orang lain yang masih dalam proses identifikasi.

Diketahui, Ado Wanimbo merupakan tokoh penting dalam jaringan separatis, menjabat sebagai Danwil Ugimba Kodap VIII Kemabu. Namanya telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Mimika sejak April 2018, berdasarkan surat DPO/36/IV/2017/Reskrim tertanggal 30 April 2018.

Selain melumpuhkan tiga anggota OPM, Satgas Habema juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti penting. Di antaranya adalah satu pucuk senjata api jenis SS2 V4 dengan nomor senjata BF.CS 024739, dilengkapi teleskop Trijicon SN: 923632. Senjata ini diyakini milik anggota TNI yang gugur dalam penyerangan di Ugimba pada 2019 lalu.

Tim juga menyita barang bukti lain seperti satu senapan angin, tiga magasin (dua untuk M16 dan satu untuk SS), 64 butir peluru kaliber 5,56 mm, empat unit ponsel, dompet, dua power bank, sebutir emas, senter kepala, dan sejumlah perlengkapan seperti kapak, parang, ketapel, serta korek api.

Selain itu, ditemukan pula dokumen pribadi milik Meni Wakerwa, termasuk KTP, Kartu Papua Sehat, uang tunai sebesar Rp3.800.000, dua buah noken, dan satu tas selempang.

Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, mengapresiasi keberhasilan operasi tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan ini mencerminkan komitmen TNI dalam menjaga keamanan nasional, khususnya di wilayah Papua yang masih rawan konflik.

"Keberhasilan operasi ini menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga stabilitas keamanan dan kedaulatan negara di wilayah Papua,” ujar Mayjen Lucky Avianto.

Ia juga menyebut bahwa operasi tersebut menjadi simbol keteguhan dan kehormatan prajurit TNI dalam menjalankan tugas negara.

“Serta sebagai simbol keteguhan TNI dalam menjaga kehormatan prajurit dan kedaulatan negara, sekaligus mengembalikan senjata milik negara yang selama ini berada di tangan kelompok separatis," tegasnya. *

Share artikel ini :

TERKINI

TERPOPULER

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

Email:fajarindonesianetwork@gmail.com