.png)
Mensos Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul.
fin.co.id - Di balik kepulan asap dan kepanikan yang sempat menyelimuti SMAN 72 Jakarta usai insiden ledakan yang terjadi, terselip kisah kemanusiaan yang menyentuh hati.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengapresiasi tindakan cepat serta solidaritas luar biasa dari para siswa, warga sekitar, dan orang tua murid yang saling membantu di tengah situasi genting tersebut.
Usai menjenguk para korban yang tengah dirawat di RS Yasri, Jakarta Utara, Gus Ipul menceritakan bagaimana para siswa dan warga dengan spontan bahu-membahu menyelamatkan diri dan membantu satu sama lain.
“Mereka merasakan tiba-tiba ada ledakan, lalu semuanya terjadi begitu cepat. Namun di tengah kepanikan, ada yang langsung mengajak orang lain untuk segera menyelamatkan diri. Mereka saling tolong-menolong,” ungkap Gus Ipul di Jakarta, Sabtu, 8 November 2025.
Tak hanya para siswa, sejumlah warga yang tinggal di sekitar sekolah juga menunjukkan kepedulian yang tinggi. Gus Ipul menuturkan, salah satu orang tua murid bahkan bergegas menuju lokasi kejadian setelah mendengar suara ledakan keras.
“Ada salah satu orang tua yang rumahnya dekat, mendengar ledakan itu langsung datang dan mencari anaknya. Meskipun situasi kalut, tapi semangat gotong royong luar biasa. Semua saling membantu,” ujarnya.
Mensos menilai bahwa sikap cepat tanggap dan empati yang ditunjukkan oleh para siswa, guru, dan warga sekitar merupakan bukti bahwa nilai gotong royong masih tertanam kuat di tengah masyarakat perkotaan.
Baca Juga
“Saya sangat mengapresiasi sikap para siswa, guru, dan warga sekitar. Di saat genting, mereka tidak hanya memikirkan keselamatan sendiri, tetapi juga orang lain. Ini adalah wujud nyata kepedulian sosial yang harus terus kita jaga,” tegasnya.
Selain memberikan apresiasi, Gus Ipul juga memastikan bahwa pemerintah akan terus memberikan pendampingan dan dukungan pemulihan bagi para korban, baik secara medis maupun psikologis.
Kementerian Sosial telah menyiagakan tim pendamping dan trauma healing untuk membantu siswa, guru, dan keluarga yang terdampak.
Ia berharap, proses pemulihan dapat berjalan baik dan semangat kebersamaan yang muncul dari peristiwa ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.
(Dimas Rafi)
