.png)
Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Foto: Antara
fin.co.id - Anggota Komisi II DPR, Ali Ahmad menilai, Presiden Prabowo Subianto yang bakal me-reshuffle merupakan sikap tegasnya sebagai peimpin. Bahkan, kata dia, alasan Prabowo merombak kabinet menunjukkan orientasinya demi kepentingan rakyat.
"Orientasi kerja Presiden Prabowo jelas, yaitu untuk kepentingan bangsa dan rakyat. Beliau akan memastikan setiap menteri berkomitmen untuk tugasnya," kata pria yang biasa disapa Gus Ali, Jumat 7 Febuari 2025.
Ia menilai, langkah Prabowo tersebut bertujuan untuk memastikan pemerintahan berjalan dengan optimal demi kesejahteraan rakyat. Dia mengatakan, kinerja para menteri dapat dinilai dalam 100 hari pertama dan Prabowo akan mengambil keputusan berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
"Kami serahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo terkait reshuffle kabinet. Menteri harus menunjukkan kinerja terbaiknya, jika tidak, mereka bisa tergeser," kata Gus Ali.
Gus Ali mengatakan, rakyat menginginkan pemerintah yang bersih, bebas dari korupsi, dan dapat bekerja secara efektif.
Menurutnya, Prabowo ingin memastikan bahwa mandat yang diberikan rakyat tidak disia-siakan, sehingga wacana reshuffle kabinet menjadi penting untuk menciptakan pemerintahan yang lebih baik.
"Pak Prabowo bekerja dengan ikhlas untuk rakyat, seperti yang selalu dikatakan Gus Dur, beliau adalah orang yang ikhlas," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menghembuskan bakal menyingkirkan menterinya jika tak bekerja untuk rakyat. Prabowo menjelaskan dirinya ingin pemerintahan yang ia pimpin itu bersih dan sesuai dengan apa yang dituntut oleh rakyat.
Oleh karena itu, ia menegaskan tak segan mencopot jajarannya yang tak bekerja untuk rakyat. "Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain. Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 5 Februari 2025.
(Fajar Ilman)
