"Jika ada yang belum siap menerima NU, kita tidak perlu memaksakan. Tugas kita adalah membimbing, dan menyampaikan dakwah Islam kepada semua umat dengan pendekatan yang santun dan bijak," tambahnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi dengan pengurus NU struktural di daerah tujuan sebelum menjalankan misi dakwah.
"Sebelum berdakwah, kalian harus lebih dulu memahami peta dakwah di daerah tersebut dengan berkoordinasi dengan pengurus NU setempat. Ini penting agar dakwah yang dilakukan lebih efektif, sesuai dengan kebutuhan lokal, serta dapat mempererat hubungan antara PBNU dengan Pengurus NU di daerah, baik di dalam maupun luar negeri," jelasnya.
Dari pelatihan ini, ia berharap para dai mampu menyusun peta dakwah di wilayah tugas masing-masing. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi bagi PBNU untuk menentukan daerah mana yang membutuhkan perhatian lebih dalam penguatan dakwah ke depannya.
Para dai yang akan bertugas ke luar negeri dalam program Dai Go Global antara lain M. Azlan Lubis dan Nida Husna Abdul Malik ke Australia, Tsabit Latief, M. Faiz, Nur Wahid Pardi, A. Sholeh Amin, Mundzir Tamam Anwar, dan Mualimin ke Taiwan. Sementara itu, A. Mundzir, Miftahuddin, Roys Qoribilla, M. Muslim Aljihaad, M. Irsyad Khamzah, Afifur Rohman, Imamuddin Muchtar, dan Ach. Fadilah Rais akan bertugas di Korea Selatan. Dai lainnya, Nor Khalim dan Agus Mawar akan mengemban tugas di Hong Kong, Abdul Fatah di Timor Leste, Ach. Fathurrohman di Belanda, serta Muh. Ulin Nuha Karim, Lukman Hakim, dan Fahmi di Jepang.
Sementara itu, dalam program Dai Nusantara, M. Syarofi dan Idris Hisbullah Huzen akan bertugas di Papua Selatan, A. Ilham Zamzami dan Taftazani di Papua Barat Daya, Auliaurrahman dan Abdul Haris di Nusa Tenggara Timur, M. Mabrur di Bali, Badrun Taman di Kalimantan Tengah, Fikri Hakim di Jawa Barat, Abrar di Jambi, serta Rifki Yusak di Banten.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para dai dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan mampu menjadi pelopor dakwah yang inklusif di tengah masyarakat global. Semoga program ini membawa manfaat besar bagi umat dan memperkuat posisi NU di kancah internasional.