Internasional

Hari Raya Paskah di Palestina: Ibadah Tetap Khidmat di Tengah Agresi dan Pembatasan

news.fin.co.id - 20/04/2025, 07:05 WIB

Umat Kristen di Palestina tetap menjalankan ibadah Hari Raya Paskah dengan khidmat meski di tengah agresi dan pembatasan Israel. (Antara)

fin.co.id - Hari Raya Paskah tahun ini dirayakan umat Kristen di Palestina dalam suasana duka dan penuh keterbatasan. Meskipun berada di tengah tekanan akibat agresi Israel di Jalur Gaza dan pembatasan ketat di Yerusalem, semangat religius tak surut. Gereja-gereja tetap membuka pintu bagi ibadah Sabtu Suci sebagai rangkaian penting menjelang Paskah.

Di jantung Kota Tua Yerusalem, misa Sabtu Suci di Gereja Makam Kudus berlangsung dalam suasana khidmat. Patriark Gereja Ortodoks Yunani, Theophilos III, memimpin upacara bersama para uskup dan jemaat terbatas yang berhasil menembus pos militer dan pengamanan ketat Israel. Meski suasana di sekitar gereja tak semeriah tahun-tahun sebelum konflik, kekhusyukan umat tetap terjaga.

Sudah dua tahun berturut-turut perayaan Sabtu Suci di Yerusalem berlangsung sederhana. Bukan karena kehilangan makna, tetapi sebagai bentuk belasungkawa terhadap penderitaan rakyat Palestina yang terdampak konflik sejak Oktober 2023. Sebagai simbol harapan, Api Suci yang dinyalakan di Makam Kudus tetap dihantarkan ke berbagai kota di Tepi Barat seperti Ramallah, Bethlehem, dan Jericho.

Di Ramallah, jemaat menyambut Api Suci dalam upacara hening di Gereja Transfigurasi. Tak ada perayaan publik, hanya doa dan renungan yang dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Ramzi Khoury dari PLO, Gubernur Ramallah Leila Ghannam, serta pemuka lintas agama. Peristiwa ini menjadi simbol solidaritas lintas iman dalam menghadapi situasi yang serba sulit.

Advertisement

Namun, tidak semua wilayah dapat merasakan kehadiran Api Suci. Di Gaza, blokade Israel membuat nyala harapan itu terhalang. Meski demikian, umat tetap melangsungkan ibadah Hari Raya Paskah di Gereja Janasuci Porfirius dan Gereja Keluarga Kudus dengan semangat yang tak kalah kuat.

Sayangnya, perayaan ini juga dibayangi insiden. Pasukan Israel dilaporkan menyerang sejumlah warga di sekitar Gerbang Bab Al-Jadid di Yerusalem, bahkan menangkap jemaat yang ingin beribadah. Di antara yang dihalangi termasuk Uskup Agung Adolfo Tito Yllana, perwakilan Vatikan untuk Palestina.

Meski penuh rintangan, Hari Raya Paskah tetap menjadi momen penting untuk merefleksikan harapan, perdamaian, dan iman yang tak pernah padam di tengah badai. Di Palestina, setiap nyala lilin Paskah membawa pesan: terang masih bisa ditemukan, meski dalam gelap yang paling pekat. (Antara)

Sigit Nugroho
Penulis