Nasional . 24/04/2025, 17:07 WIB
Penulis : Afdal Namakule | Editor : Afdal Namakule
fin.co.id - Sejumlah aktivis nasional berikan sanjungan kepada Bupati Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Bursah Zarnubi. Puluhan aktivis dengan berlatar belakang organisasi kepemudaan itu, berkunjung ke Lahat dan diskusi dengan suasana hangat yang sarat makna strategis.
Para aktivis yang hadir tergabung dalam Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK). Di antara mereka hadir Ketua Umum Generasi Muda Mathlaul Anwar, Ketua Umum Pemuda Muslimin Indonesia, mantan Ketua Presidium GMNI, mantan Ketum GAMKI, dan mantan Presiden BEM UIN Jakarta.
Mereka datang bukan hanya membawa semangat silaturahmi, tapi juga keyakinan: bahwa Bursah Zarnubi adalah tokoh nasional yang kepemimpinannya patut jadi teladan.
“Pak Bupati bukan hanya selaras dengan arah kebijakan nasional Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, tapi beliau sudah langsung bekerja nyata. Salah satunya dalam implementasi Inpres No. 1 Tahun 2025 dengan merealokasi Rp313 miliar anggaran daerah ke sektor produktif seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ketahanan pangan,” ujar Ahmad Nawawi, Wakil Ketua DPP PGK dan Ketua Umum DPP Generasi Muda Mathlaul Anwar.
Nawawi juga menyampaikan, pihaknya menyaksikan langsung komitmen Bupati Bursah saat meninjau proyek pembangunan irigasi teknis di Desa Pagar Jati, Kecamatan Kikim Selatan.
“Program ini sangat penting untuk mendukung swasembada pangan masyarakat. Ini bukti konkret keberpihakan beliau kepada petani dan rakyat kecil,” tambahnya.
Senada dengan itu, Muhtadin Sabili, Ketua DPP PGK yang juga Ketua Umum PB Pemuda Muslimin Indonesia, menilai kepemimpinan Bursah Zarnubi sebagai contoh keberpihakan yang nyata kepada rakyat.
“Baru dua bulan menjabat, beliau sudah meresmikan pembangunan waduk dan irigasi besar yang bisa mengairi 1.000 hektar lahan di empat kecamatan. Ini akan mendorong pertanian, pariwisata, dan peternakan sekaligus. Anggarannya? Langsung tancap gas, Rp313 miliar direalokasi dari pos tidak produktif. Hampir 10% APBD! Ini langkah luar biasa,” ungkap Sabili.
Tak hanya soal infrastruktur, Bursah Zarnubi juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang membumikan nilai-nilai aktivisme dalam keseharian pemerintahannya. Riyan Hidayat, mantan Presiden Mahasiswa UIN Jakarta dan Sekjen PGK, menilai Bursah adalah “aktivis yang menjadi Bupati.”
“Gagasan besar beliau itu menata kota, membangun desa. Kota Lahat kini lebih bersih karena kampanye hidup sehat tanpa sampah yang digencarkan. Di sisi lain, pembangunan desa terus didorong dengan realokasi APBD yang menyasar langsung pada kebutuhan masyarakat desa. Ini manifestasi nyata dari Asta Cita Presiden Prabowo—dari desa membangun Indonesia,” ujar Riyan.
Pertemuan ini bukan sekadar ajang nostalgia para aktivis dengan seorang seniornya, tetapi juga bentuk dukungan moral dan intelektual terhadap sebuah model kepemimpinan daerah yang progresif, inklusif, dan selaras dengan pembangunan nasional.
Kabupaten Lahat tampaknya tidak hanya sedang berubah secara fisik, tetapi juga menjadi panggung lahirnya kultur kepemimpinan baru di Indonesia: kepemimpinan yang mengakar pada rakyat, berpijak pada gagasan besar, dan didorong oleh kerja nyata. *
PT.Portal Indonesia Media