Ekonomi . 26/04/2025, 20:23 WIB
Penulis : Mihardi | Editor : Mihardi
fin.co.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia masih terus berupaya menyusun berbagai strategi untuk menghadapi tantangan dari tarif impor Amerika Serikat (AS). Bahkan, Kadin Indonesia menyarankan pemerintah untuk melakukan pendekatan bilateral yang kini semakin menonjol dalam perdagangan global, yang ia gambarkan sebagai "dagang ala Glodok".
“Jadi kita lihat memang cara berdagang bilateral ini benar-benar kayak orang bilang pedagang Glodok. Nah, tidak ada yang masalah dengan pedagang Glodok,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie kepada Disway Group di Jakarta, Sabtu 26 April 2025.
Anindya mengatakan, pendekatan ini merujuk kepada gaya negosiasi langsung dan praktis, ketimbang multilateral. “Ternyata di level dunia pun ini yang lagi dipakai lebih daripada multilateral yang biasa dilakukan,” ucap Anindya.
Sementara itu, Anindya juga turut menggaris bawahi potensi besar Indonesia dalam transisi energi berkat kekayaan sumber daya alamnya, mulai dari mineral kritis hingga potensi energi terbarukan seperti surya, air, angin, dan panas bumi.
Oleh karena itu, Anindya menekankan akan perlunya Indonesia untuk melakukan penyesuaian terhadap regulasi, terutama terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan kebijakan kuota.
“Kita tidak ingin terjadi deindustrialisasi, tapi justru industrialisasi yang punya nilai tambah. Itulah yang sekarang disebut dengan hidirisasi,” papar Anindya.
Lebih jauh, Anindya juga turut menyinggung potensi pasar baru seperti Turki dan Uni Eropa. Dalam hal ini, dirinya mengingatkan akan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah dan pelaku usaha.
(Bianca Khairunnisa)
PT.Portal Indonesia Media