Nasional . 06/05/2025, 06:28 WIB
Penulis : Afdal Namakule | Editor : Afdal Namakule
fin.co.id - Presiden RI Prabowo Subianto mengklaim bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menunjukkan hasil sangat positif dengan tingkat keberhasilan mencapai 99,99 persen. Program ini telah menjangkau 3,4 juta penerima sejak dimulai pada Januari 2025.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang membahas evaluasi enam bulan masa pemerintahan.
Prabowo mengakui adanya sejumlah kasus keracunan yang terjadi di kalangan siswa akibat konsumsi paket MBG, yakni mencapai 200 anak dari jutaan penerima manfaat.
"Bisa dikatakan yang keracunan sejumlah 200 orang itu dari 3 (juta) sekian. Kalau tidak salah adalah 0,005. Berarti keberhasilannya adalah 99,99 persen," kata Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 5 Mei 2025
Meski hasilnya tergolong tinggi, Presiden menyatakan belum puas sepenuhnya terhadap pelaksanaan program tersebut. Ia menekankan pentingnya mencapai target tanpa kesalahan hingga akhir tahun, yang menjadi tanggung jawab Badan Gizi Nasional.
Ia juga menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG menghadapi tantangan tersendiri di lapangan, terutama terkait kebiasaan makan anak-anak yang berbeda-beda di berbagai daerah, seperti penggunaan tangan saat makan.
"Satu ruangan 30 anak, 20 (anak) pakai sendok, ada 10 (anak) tidak mau pake sendok, tidak salah dia, karena dia terbiasa makan tidak pakai sendok, tapi kita mendidik dia untuk cuci tangan. Jadi bisa saja yang keracunan adalah hal-hal seperti itu. Hal-hal sepele, tapi mendasar," ujarnya.
Prabowo menganggap MBG sebagai pencapaian penting, meski sempat diragukan banyak pihak. Menurutnya, program ini mencerminkan kesungguhan pemerintah dalam merancang dan melaksanakan kebijakan yang bertujuan baik.
Ia juga menyampaikan proyeksi peningkatan penerima manfaat program tersebut, dengan estimasi mencapai 4 juta orang pada akhir Mei, dan terus bertambah hingga 82,9 juta orang pada November 2025.
"Diperkirakan akhir Mei akan mencapai 4 juta dan di akhir Juni akan mencapai 6 juta. Di akhir Juli akan mencapai 22 juta, sehingga di akhir November 2025 akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat," kata Presiden. *
PT.Portal Indonesia Media