Nasional . 13/05/2025, 06:28 WIB
Penulis : Afdal Namakule | Editor : Afdal Namakule
fin.co.id - Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh, mendesak agar TNI segera melakukan investigasi menyeluruh terkait insiden ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menyebabkan belasan korban jiwa.
"Tentu ini harus dilakukan investigasi secara menyeluruh agar terang benderang dan apa yang menjadi penyebab terjadinya korban jiwa, dan siapa yang bertanggung jawab terhadap peristiwa itu," kata Oleh Soleh dalam pernyataannya di Jakarta, Senin 12 Mei 2025.
Ia menekankan pentingnya akuntabilitas dalam peristiwa ini karena banyaknya korban jiwa tidak bisa dianggap sebagai hal yang sepele.
"Korbannya tidak sedikit. Harga nyawa jangan dianggap murah dan enteng. Semoga investigasi yang dilalukan bisa menjadikan masalah ini terang benderang," ucapnya.
Oleh Soleh menyampaikan bahwa Komisi I DPR RI akan memanggil Panglima TNI dan KSAD untuk meminta keterangan lengkap seputar ledakan tersebut, seraya memberi kesempatan kepada TNI untuk menyelesaikan proses investigasi.
"Apakah sudah dilakukan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan atau ada kelalaian yang dilakukan oknum TNI dalam pemusnahan?" paparnya.
Meski belum dapat menyimpulkan penyebab jatuhnya korban, ia menganggap tidak wajar jika warga tiba-tiba berada di lokasi peledakan, mengingat bahan yang dimusnahkan bersifat beracun dan berbahaya.
"Ini yang kami tidak bisa menduga-duga. Maka harus dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebab meninggalnya warga sipil dan anggota TNI," ujar legislator dari Dapil Jawa Barat XI itu.
Ia juga menyebut TNI perlu menjadikan kejadian serupa di Cilandak pada era 1980-an sebagai pelajaran berharga.
Di akhir pernyataannya, Oleh Soleh menyampaikan belasungkawa atas wafatnya para korban, baik dari kalangan sipil maupun militer.
"Semoga korban yang meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut," ucap dia.
Diketahui sebelumnya, TNI telah mengonfirmasi bahwa 13 orang, termasuk empat prajurit TNI, meninggal dunia akibat ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara.
Para korban telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk proses autopsi dan pemulasaraan. Amunisi yang dimusnahkan berasal dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III milik Puspalad TNI AD. *
PT.Portal Indonesia Media