Megapolitan . 17/05/2025, 05:35 WIB

Aksi 205: Ratusan Ribu Ojol dan Taksi Online Kepung Jakarta, Aplikasi Dimatikan Seharian

Penulis : Afdal Namakule  |  Editor : Afdal Namakule

fin.co.id - Pengemudi ojek online dan taksi online akan melakukan unjuk rasa massal pada 20 Mei 2025 mendatang di Jakarta. Selain unjuk rasa, aksi ini juga disertakan dengan menonaktifkan aplikasi secara total selama 12 jam.

Aksi yang dinamai 205 ini akan dipusatkan di sejumlah titik vital seperti Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan, dan kompleks DPR RI. Diperkirakan kemacetan parah tak terhindarkan

Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono dalam keterangan tertulisnya mengatakan, akan ada sejumlah pengemudi online yang datang dari berbagai daerah ke Jakarta untuk mengikuti aksi ini. Untuk itu, Jakarta diperkirakan lumpuh dan macet parah.

“Selain akan kedatangan ribuan ojol dan taksi online dari berbagai penjuru bahkan ada yang akan hadir dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, Cikampek dan Karawang dari arah timur pulau Jawa, Jakarta akan kedatangan juga ratusan ojol dari barat pulau Jawa seperti dari Palembang, Lampung dan Banten Raya,” ujarnya, Jumat 16 Mei 2025.

“Kami mohon masyarakat pengguna jalan sekitar lokasi-lokasi Aksi Akbar 205 untuk menyesuaikan jam melintasnya agar tidak terjebak kemacetan,” imbau Igun.

Aksi ini membawa sederet tuntutan, antara lain penerapan potongan biaya aplikasi maksimal 10 persen, penegakan regulasi Kepmenhub KP No.1001 Tahun 2022 yang selama ini diduga dilanggar aplikator, serta revisi sistem tarif seperti penghapusan fitur aceng, slot, double order, hingga promo hemat.

Tak hanya turun ke jalan, Garda juga mengumumkan aksi offbid alias nonaktif aplikasi secara total di wilayah Jabodetabek pada hari yang sama, dimulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.

Igun menyebut, sejumlah aliansi juga bakal ikut terlibat, di antaranya APOB, GOGRABBER, TEKAB, SAKOI, serta GEPPAK yang merupakan Gerakan Putra Putri Asli Kalimantan.

Aksi 205 tak hanya akan mengguncang Jakarta. Garda memproyeksikan gelombang serupa terjadi di berbagai kota besar, termasuk Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Ambon, dengan total estimasi massa mencapai setengah juta pengemudi online.

“Bagi ojol yang tidak mengikuti aksi, mungkin akan diberikan arahan persuasif untuk tidak aktifkan aplikasinya namun apabila arahan himbauan persuasif masih juga tidak mau ikuti maka kami serahkan kepada tim lapangan untuk membuat keputusan langsung di lapangan,” tegas Igun.

Ia menambahkan, gerakan ini bukan sekadar aksi damai, melainkan bentuk ultimatum karena selama ini tuntutan para pengemudi disebut tak dihiraukan oleh aplikator maupun pemerintah.

Garda Indonesia pun mendesak pemerintah untuk segera mengambil sikap tegas terhadap ketidakadilan yang dirasakan para mitra pengemudi online, khususnya dalam pelanggaran regulasi yang selama ini didiamkan. **

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

Email:fajarindonesianetwork@gmail.com