Nasional . 19/05/2025, 21:42 WIB

Mahasiswa NU Bersatu di Kongres BEM PTNU ke-VIII, Baha'ur Rifqi Kembali Pimpin Nasional

Penulis : Sigit Nugroho  |  Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Semangat persatuan dan peningkatan kualitas pendidikan menjadi sorotan utama dalam Kongres ke-VIII Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Sabtu, 17 Mei 2025. Acara akbar ini mengusung tema besar “Merajut Persatuan Mahasiswa Nahdliyyin untuk Mendorong Kualitas Pendidikan dan Kemandirian Umat.”

Ratusan delegasi mahasiswa dari berbagai kampus NU se-Indonesia memadati lokasi acara. Mereka hadir tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai agen perubahan yang siap mendorong lahirnya kepemimpinan baru di tubuh organisasi mahasiswa NU.

"Kami akan terus berkomitmen untuk mengawal arah perjuangan BEM PTNU demi membawa harum nama organisasi ini di tingkat nasional maupun internasional," ujar A. Baha'ur Rifqi, yang kembali terpilih sebagai Presiden Nasional BEM PTNU 2025–2027.

Proses Musyawarah dan Penyatuan Dua Kubu

Kongres ini menandai momen penting bersatunya kembali BEM PTNU yang sempat mengalami dualisme kepemimpinan. Dalam semangat ukhuwah nahdliyah, dua kubu yang sempat berselisih akhirnya sepakat melebur melalui mekanisme musyawarah mufakat, sesuai prinsip dasar Nahdlatul Ulama.

Penunjukan kembali Baha sebagai Presiden Nasional dilakukan langsung oleh PBNU, melalui Bendahara Umum PBNU, KH. Gudfan Arif Ghofur, yang hadir memberikan arahan langsung kepada peserta kongres.

“Penunjukan kembali Baha merupakan hasil pertimbangan matang berdasarkan evaluasi kinerja sebelumnya serta kesepakatan mufakat dari seluruh perwakilan wilayah BEM PTNU se-Nusantara,” ungkap Gus Gudfan.

Membangun Peradaban Islam yang Progresif

Dalam sambutannya, Gus Gudfan menegaskan pentingnya peran mahasiswa NU dalam membangun bangsa melalui pendekatan akademik dan advokasi kebijakan yang berpihak pada rakyat. Ia mengajak seluruh anggota BEM PTNU untuk menjadi garda depan Islam rahmatan lil ‘alamin.

“Mahasiswa NU harus bisa membaca zaman, menjadi solusi, bukan hanya penonton. Perjuangan kalian adalah regenerasi NU dalam menjawab tantangan dunia modern,” ujarnya.

Dihadiri Tokoh Nasional dan Daerah

Kongres ini juga dihadiri oleh tokoh penting seperti:

  • Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid
  • Rektor Universitas Nurul Jadid
  • Perwakilan Pemerintah Daerah
  • Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju

Kehadiran mereka memperkuat sinyal bahwa BEM PTNU kini menjadi kekuatan strategis nasional yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Dengan terpilihnya kembali Baha'ur Rifqi, harapan besar disematkan pada periode kepemimpinan barunya. Beberapa tantangan utama yang dihadapi BEM PTNU ke depan antara lain:

  • Penguatan kaderisasi di kampus-kampus NU
  • Peningkatan kualitas pendidikan berbasis nilai-nilai Islam
  • Kemandirian ekonomi umat
  • Partisipasi aktif dalam isu-isu nasional

Kongres ke-VIII ini sekaligus menjadi tonggak baru konsolidasi organisasi, yang diharapkan bisa menjadi model penyelesaian konflik secara damai dan bermartabat di lingkungan organisasi kemahasiswaan.

Kongres BEM PTNU ke-VIII menjadi bukti bahwa persatuan dan musyawarah masih menjadi nilai utama di kalangan mahasiswa NU. Dengan semangat baru dan pemimpin yang kembali dipercaya, BEM PTNU siap membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, sosial, dan pergerakan mahasiswa nasional.

“Ini bukan soal siapa yang menang, tapi siapa yang mampu menjaga amanah untuk umat dan bangsa,” tutup Gus Gudfan. (*)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

Email:fajarindonesianetwork@gmail.com