Nasional . 19/05/2025, 20:55 WIB
Penulis : Mihardi | Editor : Mihardi
fin.co.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memastikan akan mengawal program Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi terkait siswa bermasalah masuk barak militer. Hal ini sebagai bagian dari tugasnya dalam mengkoordinasikan kementerian dan lembaga di bawah naungannya.
"Kami mengawal bagaimana sinergi lintas kementerian yang berada di dalam koordinasi Kemenko PMK," kata Pratikno kepada wartawan di Jakarta, Senin, 19 Mei 2025.
Meski demikian, ia mengaku masih belum mendalami bagian dari program Panca Waluya Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
"Kita belum mendalami itu di kemenkoan kami, tetapi, kan, semuanya sudah ada, ya, kurikulum sudah berjalan," tambahnya.
Pratiko mengatakan, pihaknya belum secara spesifik mendalami model pendidikan tersebut. Namun, dia memastikan sistem kurikulum nasional sejauh ini telah berjalan sesuai kerangka yang sudah ada.
"Tentu saja kalau ada pendidikan militer, kan, pasti juga ada programnya yang sudah ada. Tapi kami tidak masuk sampai ke level itu," katanya.
Isu pendidikan pembentukan karakter dan kedisiplinan bagi siswa bermasalah di Jabar oleh militer ini masih menjadi pembahasan serius di masyarakat.
Hal ini pun menuai kritik dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari sisi pemerintah.
Bahkan, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengusulkan agar program ini diterapkan secara nasional.
"Kalau uji coba pertama itu berlangsung bagus, kami meminta Menteri Dikdasmen untuk mengeluarkan sebuah peraturan supaya ini bisa dijalankan secara masif di seluruh Indonesia," kata Pigai pada 6 Mei 2025.
Adapun Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, pemerintah akan mengkaji hal ini secara serius.
"Sepanjang tidak melanggar hal-hal yang prinsipil, tapi pemerintah akan periksa, akan kaji ini. Kebijakan yang baru, kebijakan-kebbijakan yang berupa inisiatif tentu akan dibahas nanti di pemerintah," kata Hasan, Minggu, 11 Mei 2025.
PT.Portal Indonesia Media