Megapolitan . 20/05/2025, 15:05 WIB

Demo Ojol Pakai Seragam SD: Simbol Makin Tipis Penghasil Akibat Besarnya Potongan Aplikasi

Penulis : Mihardi  |  Editor : Mihardi

fin.co.id - Demo besar-besaran ojek online (ojol) hari ini tidak hanya dimeriahkan oleh atribut kebesaran mereka. Bahkan ada sejumlah Okol yang berpenampilan nampak beda, seperti uang dilakukan Opah Adeng (56).

Bagaimana tidak beda, koleganya mayoritas menggunakan atribut Ojol. Tetapi Odeng malah menggunakan seragam Sekolah Dasar (SD).

Selain memakai seragam SD, Adeng juga mengenakan ikat kepala berwarna hijau bertuliskan 10% Harga Mati.

Ternyata tujuan Adeng mengenakan seragam SD saat berunjuk rasa, sebagai simbol makin menipis penghasilannya dari narik ojol akibat besarnya potongan aplikasi.

"Saya pakai baju SD gini karena pendapatan kita sendiri semakin hari semakin berkurang. Karena salah satunya adalah aplikasi yang berbayar," kata Adeng saat ditemui di sekitar Monas atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Mei 2025.

Opah Adeng mengaku dirinya rela datang jauh-jauh dari Cirebon, Jawa Barat, bersama 8 teman seprofesinya untuk ikut memperjuangkan nasib Ojol.

Dia ingin potongan aplikasi yang selama ini lebih dari 20 persen bisa diturunkan menjadi maksimal 10 persen.

"Yang pasti tuntutan kita itu yang lebih dari 20 persen kita turunkan jadi 10 persen," terang Adeng yang sudah narik Ojol sejak tahun 2017.

Selain potongan 20 persen, Adeng masih harus membayar Rp13 ribu setiap dapat 7 orderan. Uang itu kata Adeng wajib dibayar sebagai tabungan Bonus Hari Raya (BHR).

Karena banyaknya potongan, Adeng mengeluh beberapa tahun ini penghasilannya menurun drastis. Ditambah sekarang ini sudah banyak saingan dari perusahaan Ojol lainnya.

Sehari kata Adeng, paling banter dirinya mengantongi uang hasil narik Ojol sebesar Rp100 ribu. Untuk dapat hasil itu, Adeng harus rela narik Ojol dari pagi sampai malam.

"Jadi paling saya tuh dapet Rp100 ribu. Itu paling banter. Paling banter itu udah sampe malem gitu. Paling bersihnya Rp50 ribu atau Rp40 ribu lah gitu," ujarnya.

Adeng pun berharap, tuntutan potongan 10 persen dikabulkan oleh pemerintah demi kesejahteraan Ojol. "10 persen harga mati!" pungkasnya.

Pantauan Disway.id di lokasi pukul 14.20 WIB, massa Ojol dari berbagai aliansi terus berdatangan ke Jalan Medan Merdeka Merdeka Selatan tepat di sebelah Patung MH. Thamrin.

Terlihat petugas kepolisian memasang pagar besi agar aksi Ojol tidak melebar ke Jalan Thamrin dan Jalam Medan Merdeka Barat.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

Email:fajarindonesianetwork@gmail.com