Nasional . 22/05/2025, 13:56 WIB
Penulis : Sigit Nugroho | Editor : Sigit Nugroho
fin.co.id – Momen peringatan 27 tahun reformasi 1998 nggak cuma jadi ajang kilas balik sejarah. Lewat sarasehan bertema "Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi", sejumlah aktivis lintas generasi duduk bareng, diskusi serius soal masa depan demokrasi Indonesia.
Acara ini diapresiasi banget sama Trust Indonesia. Direktur Risetnya, Ahmad Fadhli, bilang kalau sarasehan ini sukses membangun kesadaran kolektif bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran harus tetap memegang teguh semangat reformasi.
“Sarasehan ini mempertemukan banyak aktivis, dari Bang Hariman Siregar sampai generasi muda. Ini bukti komitmen Prabowo-Gibran untuk perjuangkan cita-cita reformasi,” ujar Fadhli, Kamis (22/5/2025).
Yang menarik, sosok Haris Rusly Moti, Komandan Relawan TKN Prabowo-Gibran, jadi motor utama acara ini. Menurut Fadhli, Haris Moti berhasil menjembatani komunikasi antara pemerintah dan para aktivis lintas generasi.
“Bang Haris nggak haus jabatan. Dia lebih nyaman jadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat sipil,” tambah Fadhli.
Lewat acara ini, Haris Moti juga menyoroti satu isu penting: demokrasi ekonomi Indonesia yang masih jalan di tempat. Meski demokrasi politik udah maju, nyatanya akses rakyat ke sumber kekayaan negara masih terbatas, katanya, karena dominasi oligarki.
“Kebebasan politik jangan cuma berhenti di TPS. Rakyat juga harus bisa nikmati hasil kekayaan negara,” tegas Haris.
Fadhli juga menegaskan pentingnya seluruh menteri di kabinet Prabowo-Gibran punya pandangan sejalan dengan cita-cita reformasi, terutama soal demokrasi ekonomi dan kesejahteraan rakyat. (*)
PT.Portal Indonesia Media