.png)
Koordinator Kerja Sama dan Pelayanan Publik Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Rika Aprianti. Foto: Tangkapan Layar
fin.co.id - Sebanyak 57 narapidana berstatus high risk dari wilayah Kepulauan Riau (Kepri) resmi dipindahkan ke Lapas Super Maximum Security Nusakambangan. Pemindahan dilakukan lantaran para warga binaan tersebut kedapatan melakukan berbagai pelanggaran selama menjalani masa tahanan.
"Total sudah lebih dari 1.150 warga binaan high risk dan melanggar yang dipindahkan ke Nusakambangan untuk mendapatkan pembinaan dan pengamanan super maksimum," ujar Koordinator Kerja Sama dan Pelayanan Publik Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Rika Aprianti, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Kebijakan ini menjadi bagian dari percepatan program Zero Narkoba dan HP yang tengah dijalankan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Menteri Agus Andrianto bersama Dirjen Pemasyarakatan, Mashudi, menegaskan pihaknya tidak akan memberikan ruang toleransi bagi napi maupun oknum yang masih terlibat dalam praktik narkoba atau penyalahgunaan ponsel di dalam lapas.
Kepala Kanwil Ditjenpas Kepri, Aris Munandar, menjelaskan bahwa 57 warga binaan tersebut berasal dari tiga lapas berbeda, yakni Lapas Kelas IIA Batam, Lapas Tanjung Pinang, serta Lapas Narkotika Tanjung Pinang.
"Keberangkatan dilakukan dengan pengawalan ketat gabungan petugas, Brimob, serta jajaran Pengamanan Intelijen dan Kepatuhan Internal Ditjenpas," ungkapnya.
Baca Juga
Lapas Super Maximum Security Nusakambangan.
Setibanya di Nusakambangan sekitar pukul 21.30 WIB, seluruh warga binaan langsung menjalani tahapan administrasi penerimaan sesuai prosedur yang berlaku.
Koordinator Wilayah Pulau Nusakambangan, Irfan, memastikan bahwa rangkaian pemindahan tersebut berlangsung tertib, aman, dan sesuai standar operasional.
(Rafi Adhi)
