Viral . 20/09/2025, 08:00 WIB
Penulis : Afdal Namakule | Editor : Afdal Namakule
fin.co.id - Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo mendadak jadi sorotan publik setelah ucapannya yang menyebut ingin merampok uang negara beredar luas di media sosial.
Figur tersebut diketahui bernama Wahyudin Moridu, legislator dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang kini masih aktif menjabat sebagai anggota DPRD Gorontalo.
Dalam sebuah video berdurasi 1 menit 5 detik, terlihat Wahyu Moridu tengah berada di dalam mobil bersama seorang perempuan saat melintas di kawasan Bandara Djalaluddin, Gorontalo.
Dalam percakapan yang terekam, sang perempuan menanyakan tujuan perjalanan mereka. Wahyu kemudian menjawab bahwa mereka akan berangkat ke Makassar dengan menggunakan uang negara.
Ia bahkan dengan lantang menyatakan bahwa dirinya akan merampok dan menghabiskan uang negara sampai negara menjadi miskin.
Tak berhenti di situ, sambil tertawa, Wahyu juga mengaku sedang bersama selingkuhannya dan kembali menegaskan bahwa perjalanan ke Makassar tersebut menggunakan dana negara.
“Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok aja uang negara ini kan. Kita habiskan aja, biar negara ini semakin miskin,” kata Wahyudin sambil menyetir mobil.
Kalimat terakhir dalam video itu, ia juga menyebut nama lengkapnya sendiri, berikut statusnya selaku anggota DPRD Provinsi Gorontalo, yang menurutnya masih aktiv menjabat hingga tahun 2031.
Video tersebut kemudian dengan cepat tersebar melalui media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, dan WhataApp, serta memunculkan beragam komentar negatif dari masyarakat.
Anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo Umar Karim di Kota Gorontalo, Jumat mengatakan berkaitan dengan viralnya video tersebut, pihaknya akan segera memanggil oknum yang bersangkutan tersebut.
"Kami dari BK DPRD Provinsi Gorontalo akan memanggil yang bersangkutan pada Senin (22/09), dan melakukan penyelidikan terkait video yang telah memicu perhatian publik tersebut," kata Umar.
Ia juga mengakui bahwa dirinya sendiri secara pribadi telah menonton video tersebut, sehingga langsung berkoordinasi dengan anggota BK lainnya untuk segera menindaklanjuti.
Kata dia mekanisme penyelesaian pelanggaran etik di DPRD, biasanya diawali dengan pengaduan resmi, namun BK juga memiliki kewenangan mengevaluasi dan memantau ketaatan anggota terhadap disiplin tanpa menunggu laporan.
"Dalam tata tertib DPRD, kami diberi ruang untuk bertindak proaktif. Kami akan memanfaatkan ketentuan tersebut agar masalah ini bisa cepat diselesaikan," imbuhnya.
Dijadwalkan malam ini DPRD Provinsi Gorontalo akan menggelar konferensi pers dalam rangka menyampaikan klarifikasi dan langkah ke depan yang akan diambil.
PT.Portal Indonesia Media