Ekonomi . 10/10/2025, 14:18 WIB
Penulis : Mihardi | Editor : Mihardi
fin.co.id - Pustaka Jakarta menggelar diskusi bertajuk "Mengawal Langkah Strategis Pemerintahan dalam Pemerataan Ekonomi Nasional” yang digelar di Kafe Jakarta Connection, Jakarta. Diskusi ini menghadirkan tiga narasumber lintas sektor, yakni Ketua Umum DPP KNPI Puteri Khairunnisa, Staf Wamenaker RI Wawan Sugianto, dan Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, aktivis muda, serta perwakilan organisasi kepemudaan yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Para peserta membahas peran generasi muda dalam mendorong pemerataan ekonomi di berbagai daerah di Indonesia.
Puteri Khairunnisa mengatakan, peran generasi muda sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Ia menilai, pemuda tidak seharusnya hanya menjadi konsumen, tetapi juga turut berpartisipasi dalam membangun sistem ekonomi yang produktif.
“Pemuda harus bisa mengadvokasi kebijakan pemerintah dan memberikan edukasi di masyarakat. Saatnya pemuda membangun UMKM, kembali ke daerah masing-masing, dan menjadi motor perubahan,” ujar Puteri dikutip dari keterangannya, Jumat, 10 Oktober2025.
Lebih lanjut, Puteri menyoroti kecenderungan pemuda yang kerap dijadikan target pasar oleh pihak asing. Menurutnya, kondisi tersebut perlu diubah dengan mendorong kemandirian ekonomi di kalangan anak muda.
“Kita punya potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi yang mandiri di negeri sendiri,” tambahnya.
Staf Wamenaker RI, Wawan Sugianto menekankan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah program strategis untuk memperluas partisipasi pemuda dalam pembangunan ekonomi nasional. Beberapa program tersebut antara lain magang kerja, pasar kerja nasional, dan koperasi merah putih.
“Pemerintah menyediakan 20.000 kuota magang bagi pemuda untuk mendapatkan pengalaman kerja. Anak muda berkontribusi besar dalam pemerataan ekonomi, tidak hanya di sektor formal, tetapi juga sektor informal dan pangan nasional,” kata Wawan.
Ia juga menambahkan, pemerataan ekonomi tidak hanya terbatas pada wilayah dalam negeri, tetapi juga melibatkan peran tenaga kerja Indonesia serta mahasiswa yang sedang menimba ilmu di luar negeri.
Di sisi lain, Ketua Umum IKAPPI, Abdullah Mansuri, menyoroti pentingnya pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat kecil. Ia menekankan bahwa program tersebut harus mencakup semua lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro dan pedagang kecil.
“Program MBG harus mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat agar manfaatnya menyebar luas dan ekonomi rakyat bisa tumbuh,” tegas Abdullah.
Diskusi diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif. Dalam kesempatan itu, Rudi Bastian, Wakil BEM Fakultas Universitas Bung Karno, mempertanyakan arah kebijakan pemerintah agar mahasiswa dari kampus non-elit tetap memiliki akses terhadap peluang kerja.
Sementara Rizki Permatasari, Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri, menyoroti pentingnya perubahan pola pikir pemuda yang dinilainya masih kurang peduli terhadap isu pemerataan ekonomi nasional.
Kegiatan ini menggambarkan adanya sinergi antara pemerintah, organisasi kepemudaan, dan masyarakat sipil dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkeadilan. Para narasumber sepakat bahwa pemerataan ekonomi tidak bisa dicapai hanya melalui kebijakan pemerintah dari atas, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif generasi muda sebagai penggerak perubahan di tengah masyarakat.
PT.Portal Indonesia Media