Ekonomi . 18/10/2025, 19:34 WIB
Penulis : Mihardi | Editor : Mihardi
fin.co.id - Menjelang tutup tahun 2025, laju serapan belanja kementerian dan lembaga (K/L) masih berjalan lambat. Sejumlah instansi tercatat baru membelanjakan kurang dari separuh pagu anggarannya.
Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan, percepatan realisasi belanja perlu segera dilakukan agar manfaat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) benar-benar dirasakan oleh masyarakat menjelang akhir tahun.
“Kita perlu percepatan belanja di kuartal IV, tapi tetap harus efisien dan akuntabel,” tegas Suahasil di Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Dari data Kementerian Keuangan, hingga 30 September 2025 terdapat sejumlah K/L dengan tingkat penyerapan rendah. Badan Gizi Nasional (BGN) tercatat paling lambat, dengan realisasi belanja hanya Rp19,7 triliun atau 16,9 persen dari total anggaran Rp116,6 triliun.
Selain BGN, Kementerian Pertanian (Kementan) baru menyerap Rp9 triliun atau 32,9 persen dari total Rp27,3 triliun. Sementara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat realisasi Rp41,3 triliun atau 48,2 persen dari pagu Rp85,7 triliun.
Suahasil menekankan, rendahnya realisasi belanja dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi, terutama pada kuartal akhir tahun yang biasanya menjadi momentum penyerapan terbesar.
“Kita ingin seluruh kegiatan dan proyek segera dijalankan. Kuartal IV harus menjadi periode percepatan tanpa mengabaikan prinsip tata kelola dan transparansi,” ujarnya.
Berikut daftar serapan anggaran Kementerian/Lembaga per 30 September 2025, dari tertinggi hingga terendah:
1. Kemenkeu – Rp63,1 triliun (88,3 persen)
2. Kemenag – Rp52,5 triliun (75,2 persen)
3. Polri – Rp103 triliun (74,3 persen)
4. Kemensos – Rp59 triliun (74,2 persen)
5. Kemenkes – Rp62,8 triliun (73 persen)
6. Mahkamah Agung – Rp9,5 triliun (76,5 persen)
7. Kemendiktisaintek – Rp36,8 triliun (69,4 persen)
PT.Portal Indonesia Media