Ekonomi . 19/10/2025, 18:16 WIB

Utang Whoosh Bikin Pusing! Rosan Roeslani Ungkap Tengah Kaji Skema  Pembayaran yang Pas

Penulis : Sigit Nugroho  |  Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, memastikan pihaknya tengah mengkaji skema pembayaran utang proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh). Kajian ini dilakukan bersama pemerintah Indonesia dan China untuk mencari solusi yang berkelanjutan tanpa menambah beban bagi keuangan negara maupun perusahaan pelat merah.

“Untuk penyelesaian KCIC, opsi-opsi ini sedang kami kaji. Setelah rampung, hasilnya akan kami sampaikan ke seluruh kementerian terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, Menko, Menteri Keuangan, serta Dewan Energi Nasional (DEN) yang diketuai Pak Luhut,” ujar Rosan, Minggu, 19 Oktober 2025.

Kajian Bersama China dan NDRC

Rosan menjelaskan bahwa proses evaluasi tersebut melibatkan pihak China, khususnya National Development and Reform Commission (NDRC). Ia menilai proyek kereta cepat Whoosh memiliki nilai strategis, bukan hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi China, karena merupakan bagian dari program besar yang diinisiasi oleh Presiden Xi Jinping.

“Proyek ini penting juga bagi mereka, karena menjadi bagian dari program Presiden Xi Jinping saat itu. Jadi kami harap publik bisa bersabar karena semuanya sedang dikaji secara mendalam,” kata Rosan.

Fokus pada Solusi Tanpa Beban Baru

Rosan menegaskan bahwa timnya berusaha memastikan keputusan akhir tidak menimbulkan beban baru bagi perusahaan pelat merah maupun pemerintah. Kajian tidak hanya mencakup aspek finansial, tetapi juga dampak jangka panjang terhadap kelancaran operasional dan kesinambungan proyek.

“Kami ingin memastikan kelanjutannya bisa berjalan baik. Ini bukan hanya soal pembiayaan, tapi juga bagaimana efeknya terhadap KAI dan layanan kereta lain agar tetap positif,” tuturnya.

Dukungan dan Komitmen dari Pemerintah China

Sebelumnya, Ketua Dewan Energi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa pemerintah China telah menyatakan komitmen untuk mendukung restrukturisasi utang proyek Whoosh. Menurut Luhut, China bahkan membuka peluang untuk memperpanjang jalur kereta cepat hingga Surabaya, asalkan proses restrukturisasi berjalan cepat dan efektif.

“China bilang, mereka bersedia melanjutkan proyek sampai ke Surabaya kalau masalah restrukturisasi ini segera diselesaikan. Saat saya ke China tiga bulan lalu, mereka setuju, hanya menunggu Keputusan Presiden supaya timnya bisa langsung bekerja,” kata Luhut dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran di Jakarta Selatan, 16 Oktober 2025.

Harapan Terhadap Arah Baru Proyek Whoosh

Langkah Danantara bersama para pemangku kepentingan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan baru terhadap masa depan proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut. Dengan skema restrukturisasi yang matang, pemerintah optimistis proyek Whoosh bisa terus beroperasi secara efisien dan berkontribusi terhadap integrasi transportasi nasional.

Rosan menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa keberhasilan proyek ini tidak hanya diukur dari aspek finansial, tetapi juga dari manfaat sosial dan ekonomi yang dirasakan masyarakat. “Kami ingin memastikan semuanya berjalan transparan, efisien, dan berkelanjutan,” tegasnya. - Anisha Aprilia.Disway

Share artikel ini :

TERKINI

TERPOPULER

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

Email:fajarindonesianetwork@gmail.com