Ekonomi . 21/10/2025, 21:32 WIB

AHY Tekankan Pemerataan Pembangunan Meski Proyek Kereta Cepat Jakarta–Surabaya Digenjot

Penulis : Sigit Nugroho  |  Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Pemerintah terus mendorong percepatan proyek kereta cepat Jakarta–Surabaya sebagai bagian dari strategi besar meningkatkan konektivitas nasional. Namun, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur tidak boleh hanya berpusat di Pulau Jawa, tetapi juga harus memperhatikan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia.

Proyek Strategis Nasional untuk Tingkatkan Konektivitas

Menurut AHY, proyek kereta cepat Jakarta–Surabaya memiliki dampak signifikan terhadap efisiensi waktu dan mobilitas masyarakat. Ia menjelaskan, jika waktu tempuh antara dua kota besar itu dapat dipangkas menjadi hanya tiga jam, maka efeknya terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi akan sangat terasa.

“Kalau Jakarta–Surabaya bisa ditempuh tiga jam saja, tentu dampaknya luar biasa. Saya membayangkan, kalau masih kuliah di Surabaya, bisa setiap hari pulang-pergi sambil ngerjain paper atau tugas. Atau bahkan meeting di dua kota di hari yang sama,” ujar AHY, Selasa (21/10/2025).

Meski begitu, AHY menekankan pentingnya pendekatan yang seimbang antara percepatan proyek besar dan pemerataan pembangunan di daerah lain. Ia menyebut bahwa fokus berlebihan pada satu proyek dapat menimbulkan ketimpangan dan mengabaikan keterbatasan anggaran negara.

Pemerataan Pembangunan Jadi Prioritas

AHY menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus mempertimbangkan aspek keadilan wilayah. Ia menilai, pembangunan transportasi di luar Jawa juga membutuhkan perhatian besar agar pertumbuhan ekonomi nasional dapat merata.

“Kalau kita fokus ke satu proyek besar saja, seperti kereta cepat, tentu tidak sensitif terhadap kebutuhan daerah lain. Kita juga dihadapkan pada keterbatasan anggaran, jadi perlu kebijakan yang adil dan merata,” tegasnya.

Pernyataan AHY itu memperlihatkan komitmen pemerintah dalam menyeimbangkan pembangunan antara kawasan perkotaan dan daerah-daerah yang masih tertinggal dari sisi infrastruktur transportasi.

Dorong Reaktivasi dan Penguatan Industri Kereta Api Nasional

Selain proyek kereta cepat, AHY juga menyoroti pentingnya reaktivasi jalur dan peningkatan kapasitas jaringan kereta api konvensional di seluruh Indonesia. Menurutnya, langkah ini dapat memperkuat industri perkeretaapian nasional dan menciptakan peluang ekonomi baru.

“Kita tidak hanya ingin membeli teknologi dari luar negeri. Kita ingin menghidupkan industri perkeretaapian dalam negeri. Kalau ada permintaan, pasti ada pasokan. Jadi industri ini harus tumbuh bersama dengan peningkatan konektivitas,” jelasnya.

Upaya reaktivasi jalur kereta di berbagai wilayah menjadi langkah strategis agar masyarakat di luar Pulau Jawa juga merasakan manfaat pembangunan transportasi massal yang efisien dan berkelanjutan.

Konsep TOD dan Kemandirian Pembiayaan

Dalam kesempatan yang sama, AHY juga menyinggung pengembangan konsep Transit Oriented Development (TOD) atau kawasan berbasis transportasi massal. Menurutnya, pendekatan TOD dapat menciptakan nilai tambah ekonomi sekaligus memperkuat pembiayaan infrastruktur.

Share artikel ini :

TERKINI

TERPOPULER

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

Email:fajarindonesianetwork@gmail.com