Ekonomi . 27/10/2025, 17:35 WIB
Penulis : Sigit Nugroho | Editor : Sigit Nugroho
fin.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan bahwa proyek pembangunan Jalan Trans-Papua dan infrastruktur di daerah otonomi baru (DOB) tetap berjalan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah memperkuat konektivitas dan mempercepat pemerataan pembangunan di wilayah timur Indonesia.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan, keberlanjutan proyek Trans-Papua menjadi prioritas utama karena jalur tersebut berperan penting dalam membuka akses antarwilayah di Tanah Papua. “Kalau Trans-Papua tetap kita jalankan, sama dengan DOB, tetap kita jalankan. Target utamanya adalah bagaimana Papua bisa terhubung sehingga masyarakatnya lebih mudah beraktivitas sehari-hari,” ujar Dody di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi, Jawa Barat, Senin, 27 Oktober 2025.
Selain pembangunan jalan utama, pemerintah juga fokus mengembangkan kawasan pertumbuhan ekonomi baru di beberapa provinsi di Papua. “Trans-Papua kita fokuskan, dan wilayah dengan potensi ekonomi baru akan segera kita garap agar memberikan dampak langsung bagi masyarakat,” tambahnya.
Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang mendorong sinkronisasi pembangunan infrastruktur di wilayah Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
Menurut AHY, pembangunan infrastruktur menjadi kunci utama memperkuat konektivitas dan pemerataan ekonomi di kawasan timur Indonesia. Dalam rapat koordinasi bersama Menteri Transmigrasi Iftitah S. Suryanagara dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua, AHY memaparkan empat agenda besar yang akan menjadi fokus pemerintah.
“Yang menjadi pembahasan pada rapat koordinasi hari ini adalah sinkronisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah se-Papua. Khususnya ada empat hal yang kita bahas,” ujar AHY.
Empat agenda utama tersebut meliputi pengembangan kawasan strategis dan kawasan ekonomi baru, percepatan pembangunan infrastruktur Trans-Papua sebagai tulang punggung konektivitas darat, integrasi konektivitas udara dan laut untuk memperlancar logistik serta mobilitas antarwilayah, dan pengembangan kawasan permukiman serta transmigrasi di sepanjang koridor Trans-Papua.
AHY menambahkan, empat agenda tersebut membutuhkan proses panjang dan kerja lintas kementerian. Namun, rapat koordinasi ini menjadi langkah penting untuk menyamakan arah kebijakan dan memastikan seluruh pihak memiliki visi yang sama dalam membangun Papua.
“Empat agenda penting tersebut tentu tidak akan selesai dalam satu kali rakor, tapi paling tidak kita sudah bisa mendapatkan big picture-nya, gambaran umum dan gambaran luasnya,” ujarnya.
Melalui sinergi antara kementerian dan pemerintah daerah, pemerintah berharap percepatan pembangunan di Tanah Papua tidak hanya meningkatkan akses antarwilayah, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Jalan Trans-Papua sendiri menjadi proyek strategis nasional yang diharapkan mampu membuka keterisolasian wilayah, menurunkan biaya logistik, dan mempercepat pemerataan pembangunan di kawasan timur Indonesia.
Dengan berjalannya proyek-proyek tersebut, Papua diharapkan tidak hanya menjadi penerima manfaat pembangunan, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan baru yang berdaya saing dan berkelanjutan. (*)
PT.Portal Indonesia Media