Internasional . 04/11/2025, 10:50 WIB
Penulis : Khanif Lutfi | Editor : Khanif Lutfi
fin.co.id - Israel secara sistematis melanggar gencatan senjata di Jalur Gaza dan menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan, kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada Senin (3/10).
Istanbul menjadi tuan rumah pertemuan para menteri luar negeri dari tujuh negara yang membahas gencatan senjata Gaza pada hari yang sama.
"Israel kerap melanggar gencatan senjata di Jalur Gaza dan menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan. Komunitas internasional harus meningkatkan tekanan terhadap Tel Aviv," ujar Fidan dalam konferensi pers seusai pertemuan tingkat menteri tersebut.
"Masuknya sekitar 600 truk dan 50 tangki bahan bakar harus dipastikan aman, tetapi kami belum melihat hal ini terjadi," tambahnya.
Seorang pejabat Mesir semula dijadwalkan menghadiri pertemuan itu, tetapi tidak dapat hadir karena adanya acara internasional besar, kata Fidan.
Ia juga menegaskan bahwa setiap upaya untuk melemahkan gencatan senjata harus digagalkan. Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan gerakan kelompok pejuang Palestina Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober lalu.
Kemudian pada 13 Oktober, Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi gencatan senjata di Gaza.
Melalui perjanjian tersebut, Hamas membebaskan 20 sandera yang masih hidup dan telah ditahan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sebagai gantinya, Israel membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza serta 250 tahanan Palestina yang menjalani hukuman penjara jangka panjang.
Selanjutnya pada 29 September, Trump mengumumkan rencana berisi 20 poin ketentuan untuk mengakhiri konflik Gaza.
Rencana tersebut menetapkan agar Hamas dan faksi-faksi lainnya tidak terlibat dalam pemerintahan Gaza, yang akan dipercayakan kepada "komite Palestina teknokratis dan apolitis" di bawah pengawasan dewan internasional yang dipimpin oleh Trump.
Sedangkan pada 15 Oktober, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Hamas dan Israel telah mulai membahas fase kedua perjanjian gencatan senjata Trump, termasuk pelucutan senjata Hamas, pemerintahan pascaperang Jalur Gaza, serta pengerahan pasukan stabilisasi internasional di wilayah tersebut.
PT.Portal Indonesia Media