Ekonomi . 13/11/2025, 15:50 WIB
TPST Sentiong Cimahi Jadi Sorotan, Ubah 50 Ton Sampah per Hari Jadi Energi Pengganti Batubara
Penulis : Sigit Nugroho | Editor : Sigit Nugroho
fin.co.id - Permasalahan sampah di kota-kota besar terus menumpuk dan jadi tantangan serius. Banyak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah kelebihan kapasitas karena volume sampah yang dihasilkan masyarakat terus meningkat setiap harinya. Namun, langkah inovatif datang dari Cimahi, Jawa Barat.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Penataan Bangunan dan Kawasan Jawha Barat membangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sentiong. Proyek senilai Rp33,9 miliar ini berdiri di atas lahan 17.000 meter persegi dan dirancang untuk mengubah tumpukan sampah menjadi produk bernilai ekonomis tanpa mencemari lingkungan.
Salah satu hasil olahan paling bernilai dari TPST ini adalah Refuse Derived Fuel (RDF), bahan bakar alternatif yang kini digunakan industri semen dan tekstil sebagai pengganti batubara. Setiap hari, TPST Sentiong mampu memproduksi dan menyalurkan sekitar 15 ton RDF ke perusahaan semen di wilayah tersebut.
Kepala Balai Penataan Bangunan Gedung Prasarana dan Kawasan Jawa Barat, Muhammad Reva
Kepala Balai Penataan Bangunan Gedung Prasarana dan Kawasan Jawa Barat, Muhammad Reva, menjelaskan bahwa RDF menjadi fokus utama produksi TPST Sentiong. “Kami memproduksi RDF untuk memenuhi kebutuhan industri, seperti pabrik semen dan tekstil, sebagai solusi energi yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya saat press tour di Bandung, Kamis, 13 November 2015.
Baca Juga
Selain RDF, TPST Sentiong juga menghasilkan berbagai produk turunan lain seperti biomassa sebesar 58,6 persen, fluff 4,2 persen, dan material daur ulang 8,4 persen. Kapasitas pengolahannya mencapai 50 ton sampah per hari, menjadikannya salah satu fasilitas pengelolaan sampah paling produktif di Jawa Barat.
TPST Sentiong, Cimahi, Jabar
“TPST ini kami bangun sebagai jawaban atas kondisi darurat sampah di Jawa Barat yang merupakan salah satu provinsi penghasil sampah terbesar di Indonesia,” tambah Reva.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, menyebut pemerintah daerah berkomitmen meningkatkan kapasitas pengolahan sampah dengan membangun TPST baru di masa mendatang. “Untuk saat ini, kami masih mampu menyuplai 15 ton RDF per hari. Ke depan, dengan perbaikan alat dan peningkatan kapasitas, kami yakin bisa mengolah lebih banyak sampah,” katanya optimistis.