Nasional

PBNU: Valentine Bukan Budaya Islam, Jadilah Muslim yang Cerdas, dan Berprinsip

news.fin.co.id - 14/02/2025, 14:39 WIB

Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU KH Nurul Badruttamam.

fin.co.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai terkait peringatan Hari Valentine yang kerap dirayakan setiap tanggal 14 Februari bukan budaya Islam. Bahkan, Hari Valentine yang identik dengan hari kasing sayang bukan untuk umat muslim.

"Sebagai generasi Muslim yang cerdas, kita harus tahu mana budaya yang sesuai syariat dan mana yang cuma ikut-ikutan tren. Ini beberapa alasan kenapa Valentine bukan untuk kita," kata Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU KH Nurul Badruttamam kepada wartawan, Jumat 14 Februari 2025.

Dia menegaskan, Valentine Itu bukan budaya Islam. Dia mengatakan, itu budaya dari luar yang tidak jelas asal-usulnya.

"Enggak ada tuh yang namanya Valentine dalam Islam. Itu budaya luar yang asal-usulnya pun nggak jelas dan enggak ada hubungannya sama sekali dengan ajaran Islam. Kalau mau ngerayain cinta, Islam punya cara yang lebih keren dan berkah," pungkasnya.

Advertisement

Menurutnya, cinta itu setiap hari tidak hanya di tangga 14 Februari. Karena, kata dia, Islam mengajarkan umatnya untuk saling menyayangi setiap hari.

"Ngapain sih nunggu satu hari doang buat ngungkapin rasa sayang? Islam ngajarin kita buat menyebarkan kasih sayang setiap hari dengan cara yang halal dan diridhoi Allah. Gak perlu nunggu tanggal merah jambu," kata Kiai Nurul.

Sekretaris Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) MUI Pusat ini mengatakan, hindari pergaulan bebas. Karena, kata dia, Valentine sering kali dikaitin sama hal-hal yang bikin dosa.

"Gaya pacaran makin bebas, godaan makin tinggi, akhirnya malah terjerumus ke dalam zina. Ingat! setan itu licik, bikin yang haram kelihatan manis," pungkasnya.

Maka itu, dia mengimbau, stop boros buat hal yang tidak penting seperti beli coklat, dan boneka. "Dinner romantis eh ujung-ujungnya nyesel. Islam ngajarin kita buat hemat dan bijak dalam mengelola harta. Mending uangnya buat sedekah, bantu yang lebih membutuhkan, atau investasi ilmu," kata Kia Nurul.

Advertisement

Dia mengatakan, cinta yang paling berkah itu ada dalam pernikahan. Rasulullah, kata dia mengajarkan kita untuk mencintai dengan penuh tanggung jawab, bukan sekadar hura-hura sesaat yang malah bisa menjerumuskan.

"Jangan cuma ikut tren yang gak jelas. Generasi Muslim itu harus punya pendirian dan enggak gampang terbawa arus budaya asing yang merusak moral. Kita bangga sama identitas kita sebagai muslim," tandasnya.

Masih kata Kia Nurul, tunjukkan cinta dengan cara yang diridhoi Allah. Daripada sibuk cari kado buat pacar, kenapa tidak lebih sering doain orang tua, bantu sesama, dan perbaiki diri.

"Itu baru cinta sejati yang bakal berkah dunia akhirat. Jadi, yuk jadilah muslim yang keren, cerdas, dan berprinsip," tegasnya.

Maka itu, dia mengajak, umat muslim tidak mudah terpengaruh dengan tren yang enggak jelas. "Jangan gampang terpengaruh budaya yang gak jelas manfaatnya. Mari kita sebarkan cinta dengan cara yang benar, yang membawa keberkahan, dan yang diridhoi," serunya.

Mihardi
Penulis