Wasekjen Gerindra Banten: PD Tunas Indonesia Raya Jadi Regenerasi Pemimpin

fin.co.id -  Organisasi sayap Partai Gerindra yakni Pengurus Daerah (PD) Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Banten harus bisa menyiapkan regenerasi pemimpin untuk mengisi posisi pemerintahan selanjutnya.

Untuk itu TIDAR Banten harus terus melakukan pengkaderan untuk menyiapkan pemuda yang handal.

Hal tersebut dinyatakan Wakil Sekretaris DPD Gerindra Banten Erin Fabiana yang hadir mewakili Gubernur Banten/Ketua DPD Gerindra Banten Andra Soni, saat membuka acara Tunas 3 dan Musda PD TIDAR Banten, di Graha Mahesa DPD Gerindra Banten, Minggu, (23/02/2025).

“Untuk TIDAR Banten tentu proses regenerasinya terus berjalan. Tidar Banten adalah harapan Gerindra untuk visi calon-calon pemimpin masa depan," ujar Erin.

TIDAR sebagai wadah generasi muda diharapkan bisa mencipatakan lapangan - lapangan pekerjaan. "Bahkan yang nanti kedepan kalau bisa membawa investor juga ke Banten,” katanya.

Erin juga berharap, untuk ketua yang baru nantinya bisa mewarnai kegiatan - kegiatan di masyarakat dan TIDAR terus bisa eksis. “Ya harapannya kedepan Tidar bisa mewarnai. Bisa memberikan warna Tidar Banten,” ungkap Erin.

Ketua OKK PP TIDAR Rizki Emirdhani Utama, yang mewakili Ketua Umum PP TIDAR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengatakan pengkaderan dari tunas tiga ini, agar paham landasan politik tidar dan paham arah gerakan yang dilakukan oleh partai Gerindra dan Presiden Prabowo Subianto.

Sementara itu, PD TIDAR Banten  Mardiamin Nugroho mengatakan hari ini Musda dikarenakan kepengurusan periode lalu sudah berakhir, maka kami gelar musyawarah kepengurusan, daerah, cabang dan ranting.

"Kepengurusan kemarin, capaiannya sudah baik. Sudah banyak program yang  dijalankan, mulai dari seminar politik, sampai kegiatan sosial," ujar odie sapaan akrabnya.

Diharapkan pencapaian hari ini, tetap dipertahankan dan kegiatan yang belum dikerjakan terus dilakukan sesuai cita - cita Partai Gerindra.

"Anak muda harus tidak apatis terhadap politik. Anak muda tidak lagi menjadi objek politik maka  jadi subjek,"  tambahnya.