fin.co.id - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut MinyaKita yang sedang ramai di media sosial sudah tidak beredar atau raib di Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, sejak Senin (10/3).
Kepala Bagian Rekayasa Perekonomian Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setprov DIY Eling Priswanto di Kulon Progo, Selasa mengatakan jika pemprov setempat langsung memantau ke pasar ketika viral informasi di media sosial jika volume minyak rakyat MinyaKita tidak sesuai takaran.
"Di beberapa pedagang yang kita monitoring hari ini, stok MinyaKita tidak ada dalam peredaran," kata Eling saat memantau ketersediaan kebutuhan pokok di Pasar Wates Kulon Progo.
Ia membantah Pemprov DIY menginstruksikan penarikan peredaran MinyaKita di pasar.
"Tidak, kalau isu isi kemasan MinyaKita kurang pas pasti ada penindakan dari pihak berwenang bila ditemukan di lapangan," katanya.
Terkait pengawasan peredaran MinyaKita kurang, Eling mengatakan pengawasan sudah dilakukan dengan inspeksi mendadak atau sidak.
"Dengan temuan kemarin adanya takaran kurang (di beberapa daerah), ke depan, pengawasan kita tingkatkan lagi. Artinya ada celah permainan di situ (takaran). Artinya di situ yang perlu dikuatkan dalam pengawasan," katanya.
Baca Juga
Pemprov DIY belum ada rencana merekomendasikan penarikan peredaran MinyaKita dari peredaran. Hal ini dikarenakan di DIY belum ditemukan adanya kasus seperti ini.
"Kalau ditemukan kasus yang sama, kami akan bertindak tegas. Selama ini, pengawasan yang dilakukan Dinas Perdagangan DIY dan kabupaten/kota belum menemukan kasus ini di DIY," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menemukan volume minyak rakyat MinyaKita tidak sesuai takaran di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah. Selasa (11/3).
Terkait hal tersebut, ia meminta kepada Satgas Pangan dan Polresta Solo untuk segera menindaklanjuti indikasi penyimpangan itu di tingkat produsen.