Nasional . 23/04/2025, 21:39 WIB
Penulis : Khanif Lutfi | Editor : Khanif Lutfi
fin.co.id - “Tak satu pun institusi keagamaan, tak satu pun ulama, pendeta, biksu, atau pastur—seberbakat apa pun mereka—dapat menandingi kemampuan Artificial Intelligence dalam membaca jutaan dokumen lintas kitab, lintas iman, lintas madzab, dan lintas abad. Semua itu terjadi dalam hitungan menit, bahkan detik.”
Dengan pernyataan yang mengguncang kesadaran ini, Denny JA membuka sesi ketiga Esoterika Fellowship Workshop yang berlangsung pada 23 April 2025.
Sebagai penggagas Esoterika Forum Spiritualitas, Denny JA menandai datangnya era baru dalam sejarah iman: era ketika agama tak hanya ditafsirkan oleh manusia, namun juga oleh mesin yang berkesadaran data.
AI kini mampu menyusuri dan mengolah jutaan dokumen keagamaan, dari masa silam hingga kini, dari Timur hingga Barat, dari yang ortodoks hingga yang mistik—semuanya dalam waktu sekejap.
Hasilnya bukan sekadar tumpukan informasi, tetapi peluang: peluang untuk menyalakan ulang lentera spiritualitas dengan cara yang lebih inklusif dan universal.
Dalam terang perubahan radikal ini, Denny JA mengajukan satu gagasan besar: perlunya dibentuk Pusat Studi Agama dan Spiritualitas Era AI.
Ini lembaga interdisipliner yang mengkaji, mengintegrasikan, dan menyebarkan pesan universal hasil olahan AI dari khazanah agama-agama dunia.
Hari ketiga workshop ditandai oleh sebuah tonggak penting: kesepakatan kerjasama antara Esoterika Forum Spiritualitas dan sembilan perguruan tinggi lintas tradisi di Indonesia. Mereka adalah:
1.UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2.Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR)
3.Universitas Kristen Indonesia (UKI)
4.IPMI International Business School
5.Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa
6.IAIN Ambon
7.STABN Sriwijaya Palembang
8.UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
PT.Portal Indonesia Media