Nasional

Bantah Jual Pulau Saat Jadi Presiden, Megawati: Saya Hanya Betulkan Ekonomi

news.fin.co.id - 09/05/2025, 15:58 WIB

Mantan Presiden sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

fin.co.id - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri geram dengan tudingan menjual pulau saat dirinya menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia. Ia menyebut tudingan tersebut berasal dari orang-orang tua.

“Loh ada orang tua, ndak tahu siapa, enak banget ngomong. Enaknya dia ngomong kayaknya dia tahu, terus bilang yang namanya ‘kan Bu Mega cuma pimpin 3 tahun. Sudah gitu dianya jualan pulau’,” kata Megawati, dikutip, Jumat, 9 Mei 2025.

Ketua Umum PDIP ini mengaku hanya membetulkan ekonomi ketika krisis melada Indonesia. Bahkan, dia mengaku, pembetulan ekonomi bangsa saat itu tanpa mengorbankan kedaulatan negara.

"Enak aja ini orang, tua, laki. Kapan saya jualan pulau? Saya membetulkan ekonomi," katanya.

Advertisement

Megawati mengaku saat menjabat itu mendapat penyelesaian utang International Monetary Fund (IMF).

“Saya dapat award menyelesaikan utang IMF. Makanya kalian jangan hanya liat sekarang sudah turun. Pertanyaan saya nanti lihat sampai satu tahun. Nanti saya dibilang provokator,” katanya.

Dalam pidato tersebut, Megawati juga menyinggung kondisi ekonomi saat ini, termasuk fluktuasi harga kebutuhan pokok seperti cabai. Ia mempertanyakan apakah penurunan harga bersifat jangka panjang, sekaligus mengkritik pola pikir jangka pendek dalam menilai situasi ekonomi.

“Coba, ya sudahnya untuk berapa lama? Loh iya saya bertanya, turunnya untuk berapa lama? Belum tentu. Makanya cara pikir itu jangan pendek,” kata Megawati.

Ia juga menegur keras para kader partai yang ia nilai tidak turun langsung melihat penderitaan rakyat. Ia menegaskan, tanpa partai, banyak dari mereka tidak akan dikenal masyarakat.

Advertisement

“Nobody loh. Kalau kamu nggak ada di PDIP, siapa yang mau tahu kalian? Paling cuma begitu-begitu. Tolong deh, tolong banget turun ke bawah. Kasian rakyat,” kata Megawati.

Megawati mengatakan, dirinya menghadapi situasi yang amat berat, termasuk mengurus kredit macet dari lebih 300 ribu debitur dalam skema Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). “Itu stafnya hebat. Kalau tidak bisa bayar, gampangnya dia harus masuk penjara,” kata Megawati.

Ia juga menekankan bahwa dirinya tidak mencari pujian, melainkan ingin mendidik, dan mengingatkan para kadernya.

“Ini saya gini bukan supaya saya ‘wah, Ibu keren’. Tidak. Saya ajarin kamu karena kamu ini petugas partai. Saya ketum kamu loh. Elek-elek,” katanya.

(Anisha Aprilia)

Mihardi
Penulis