fin.co.id - Kasus penyelundupan ganja permen oleh pebasket Jarred Dwayne Shaw mengejutkan publik. Atlet Tangerang Hawks ini ditangkap di Apartemen Cisauk, Tangerang, setelah diduga memesan ratusan permen mengandung ganja dari Thailand. Motifnya? Menyasar pasar gelap di Indonesia yang dianggap potensial.
Target Pasar yang "Menggiurkan"
Menurut AKP Michael Tandayu dari Sat Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Shaw yakin permen ganja akan laku keras di Indonesia. "Kalau berhasil masuk, pasti ramai dicari orang," ujar Michael. Meski begitu, Shaw mengaku belum memikirkan harga jual—ia hanya membeli 20 bungkus seharga $400 dari rekannya di Thailand.
Ini adalah kali pertama Shaw mencoba menyelundupkan ganja permen. Sayangnya, rencananya gagal total setelah aparat kepolisian mengendus aksinya.
Efek Berbahaya Ganja Permen
Ganja permen bukan sekadar camilan biasa. Michael menjelaskan, efeknya mirip ganja biasa: pengguna bisa mengalami relaksasi berlebihan, halusinasi, hingga sensasi "nge-fly". Inilah yang membuat barang haram ini berisiko tinggi, terutama bagi anak muda yang mungkin tidak sadar akan bahayanya.
Tuntutan Hukum yang Menanti
Baca Juga
Shaw kini berstatus tersangka dan dijerat Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 113 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman berat. Kasus ini juga menjadi peringatan bagi siapa pun yang mencoba memanfaatkan narkotika dalam bentuk yang "disamarkan" seperti permen.
Kesimpulan
Kasus ganja permen Jarred Dwayne Shaw membuka mata betapa kreatifnya pelaku kejahatan narkoba dalam menyasar korban. Masyarakat harus waspada terhadap modus baru penyebaran narkotika, terutama yang dikemas menarik seperti makanan atau permen.
Dengan penegakan hukum yang tegas, diharapkan kasus seperti ini tidak terulang di masa depan.