fin.co.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah menetapkan lokasi (Penlok) pembebasan lahan untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Pramono mengatakan, ada tiga dari 11 lokasi yang akan dibebaskan yakni Pengadegan di Jakarta Selatan dan Cawang serta Cililitan, Jakarta Timur.
Menurut Pramono, Sungai Ciliwung menjadi penyumbang besar banjir di Jakarta. Sehingga harus segera dilakukan normalisasi.
"Sungai Ciliwung yang menjadi konstribusi terbesar banjir di Jakarta hampir 40 persen lebih, kita sudah mengeluarkan penloknya," kata Pramono di Jakarta Utara, Senin, 19 Mei 2025.
Pramono berharap, surat dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) segera keluar. Sehingga, sambungnya, proyek normalisasi segera dimulai.
"Maka penanganan untuk banjir utama di Jakarta, Sungai Ciliwung akan kita tangani dengan sungguh-sungguh," ucapnya.
Sebelumnya, Pramono mengatakan proyek normalisasi Sungai Ciliwung akan dimulai bulan Juni 2025. "Bulan Juni ini kita akan mulai kembali normalisasi sungai Ciliwung," kata Pramono di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat pada Rabu, 14 Mei 2025.
Adapun penlok normalisasi Kali Ciliwung ini berlaku selama tiga tahun terhitung sejak ditetapkan pada Jumat, 25 April 2025.
Baca Juga
Dalam Kepgub DKI Jakarta Nomor 344 Tahun 2025, dijelaskan, biaya pembebasan lahan akan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Sementara untuk total lahan yang akan dibebaskan yakni kurang lebih seluas 67.270 meter persegi.
(Cahyono)