Viral

Tiga Pekan Ditelan Kabut Binaiya: Jejak Sunyi Firdaus di Belantara Manusela Masih Misterius

news.fin.co.id - 17/05/2025, 11:35 WIB

Firdaus Ahmad Fauji (27), pendaki asal Bogor. (Dok Instagram pribadi)

fin.co.id - Suara angin yang menggerus dedaunan di lereng Gunung Binaiya terdengar seperti bisikan rindu yang tak sampai.

Sudah tiga pekan berlalu sejak Firdaus Ahmad Fauji (27), pendaki asal Bogor, Jawa Barat, hilang di rimba Gunung Binaiya, Kabupaten Maluku Tengah.

Sejak tanggal 26 Februari 2025, kabut lembah itu seakan menelan jejaknya. Tak satu pun kabar nyata kembali ke permukaan, selain bungkusan rokok dan bekas sepatu yang tertinggal di jalur Nasapeha.

Hujan yang turun kala itu, pukul 17.30 WIT, menggiring Firdaus pada sebuah perpisahan tak direncanakan. Ia terpisah dari rombongannya, tepat ketika belantara memekat oleh kabut dan tanah menjadi licin oleh sisa-sisa gerimis.

Advertisement

Taman Nasional Manusela langsung menutup kawasan wisata sejak kabar hilangnya Firdaus berembus. Penutupan yang awalnya berlangsung 27 April hingga 11 Mei, kini diperpanjang tanpa batas. Di jalur pendakian, sunyi menggantung di antara pohon-pohon besar yang seakan menyimpan rahasia keberadaan Firdaus.

Tim SAR Ambon bersama pihak TN Manusela merespon dengan melakukan pencarian selama 7 hari. Namun hasilnyan nihil. Pencarian itu kemudian dihentikan. Medan yang berat, cuaca yang tidak bersahabat, dan cedera yang dialami salah satu anggota tim menjadi alasan. Namun dari antara semak dan batu-batu lembab, jejak Firdaus muncul: bungkusan rokok, jejak sepatu. Setelah itu, kembali hening.

Di tengah rasa cemas yang tak terucap, muncul desakan dari relawan pecinta alam Maluku. Tekanan itu menggema hingga ke telinga pemerintah daerah. Maka, sebuah keputusan penting pun lahir. Balai Taman Nasional Manusela memutuskan untuk melanjutkan pencarian.

Mulai Senin, 12 Mei 2025, pencarian kembali diaktifkan. Kali ini tak hanya petugas, namun tokoh adat, relawan, dan masyarakat lokal bergandengan menelusuri jejak yang entah ke mana berakhir.

"Tim relawan dan masyarakat sudah mulai bergerak sore ini menuju Desa Piliana sebagai titik awal pencarian," ujar Kepala Balai TN Manusela, Deny Rahadi, di Ambon, Senin 12 Mei 2025.

Advertisement

Instruksi pencarian ulang datang langsung dari Wakil Bupati Maluku Tengah, Mario Lawalata. Keputusan ini lahir dari pertemuan dengan para Latupati Kecamatan Tehoru yang menyampaikan suara keluarga dan relawan.

“Metode pencarian dilakukan secara konvensional, dengan menelusuri jalur-jalur yang diperkirakan dilalui oleh Firdaus saat terakhir terlihat,” lanjut Deny.

Sementara itu, petugas dari TN Manusela masih dalam pemulihan fisik dan mental usai pencarian sebelumnya. Kini, harapan disandarkan pada kekuatan masyarakat lokal yang mengenal gunung itu lebih dari sekadar peta.

Gunung Binaiya memang bukan sembarang gunung. Ia menjulang sebagai atap Maluku, namun medannya liar dan sulit diprediksi. Cuacanya bisa berubah secepat kabar yang datang dan pergi. Dalam lanskap yang berkabut dan sunyi itu, Firdaus masih belum ditemukan -namun tidak dilupakan.

Afdal Namakule
Penulis