fin.co.id - Di tengah upaya pemerintah mempercepat transformasi sektor pertanian, sorotan baru muncul dari hutan-hutan kemenyan di Sumatera Utara. Kali ini, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap program hilirisasi kemenyan yang didorong oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. Dukungan ini bukan sekadar simbolik—ia melihat hilirisasi sebagai strategi konkret untuk mengangkat potensi lokal sekaligus menciptakan pemerataan ekonomi berbasis komunitas.
Dalam pernyataannya, Luhut menekankan bahwa perhatian pembangunan selama ini terlalu terfokus pada komoditas mineral. Padahal, kemenyan alami, terutama dari kawasan Sumatera Utara, menyimpan nilai ekspor tinggi dan peluang industri yang besar. Ia menilai bahwa sudah saatnya kekayaan alam hayati seperti kemenyan diberi ruang yang lebih besar dalam strategi pembangunan nasional.
"Yang kita perlukan bukan pabrik besar, tapi kemauan memberi nilai tambah di tempat kemenyan itu tumbuh," ujar Luhut. Menurutnya, teknologi sederhana seperti distilasi uap sudah cukup untuk menghasilkan minyak kemenyan dan bioaktif berkualitas ekspor. Dengan pendekatan yang efisien dan tepat sasaran, masyarakat di sekitar hutan kemenyan bisa menjadi pelaku utama dalam rantai industri ini.
Gibran Rakabuming Raka sendiri menegaskan bahwa hilirisasi kemenyan merupakan bagian dari visi yang lebih luas—mendorong transformasi sektor pertanian menjadi lebih inovatif dan menarik bagi generasi muda. Ia menyebut langkah ini sebagai bukti bahwa potensi lokal bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi yang kompetitif di pasar global.
Saat mengunjungi Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Humbang Hasundutan, Gibran menekankan pentingnya menjadikan pertanian sebagai sektor masa depan. "Pertanian tidak boleh lagi menjadi sisa pilihan ekonomi. Ini harus menjadi ruang bagi inovasi dan kreativitas," ungkapnya. Dalam pandangannya, hilirisasi bukan hanya soal teknis pengolahan, tetapi juga soal membangun ekosistem yang menginspirasi anak muda untuk terlibat.
Sebagai bentuk keseriusan, pemerintah kini tengah menyusun peta digital sebaran pohon kemenyan. Peta ini diharapkan dapat menjadi acuan utama dalam merancang program hilirisasi yang efektif dan adil. Dengan mengetahui secara pasti lokasi dan sebaran tanaman kemenyan, upaya peningkatan nilai tambah bisa diarahkan secara strategis ke wilayah-wilayah penghasil utama.
Dukungan Luhut Binsar Pandjaitan terhadap hilirisasi kemenyan menunjukkan sinergi antarpemimpin dalam mewujudkan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Di balik komoditas yang mungkin dulu dipandang sederhana, kini terbuka peluang besar untuk mendorong industri berbasis komunitas, memberdayakan masyarakat lokal, serta membuka ruang baru bagi generasi muda untuk berinovasi dalam pertanian.
Baca Juga
Dengan arah kebijakan yang terkoordinasi, kemenyan bukan lagi sekadar hasil hutan yang dijual mentah, tetapi simbol dari perubahan paradigma: bahwa kekuatan ekonomi nasional juga bisa dibangun dari akar rumput.