Nasional

LD PBNU Gelar Pertemuan Pegiat Dakwah, Rhoma Irama: Dakwah Melalui Musik Lebih Mudah Diterima Masyarakat

news.fin.co.id - 20/02/2025, 16:18 WIB

Acara ini dihadiri oleh Pendakwah yang juga penyanyi dangdut Rhoma Irama, Al-Habib Muhammad Syahab, KH Syamsuddin Nur Makka serta para Alim Ulama Pengurus Lembaga Dakwah PBNU.

fin.co.id – Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) menggelar pertemuan akbar bagi para pegiat dakwah digital NU dalam acara bertajuk 'Dakwah Sphere: Ngaji dan Temu Pegiat Dakwah Digital NU'. Acara ini dihadiri oleh Pendakwah yang juga penyanyi dangdut Rhoma Irama, Al-Habib Muhammad Syahab, KH Syamsuddin Nur Makka serta para Alim Ulama Pengurus Lembaga Dakwah PBNU.

Salah satu agenda utama dalam kegiatan ini adalah peluncuran buku berjudul 'Perempuan, Dakwah, Birokrasi & Media', sebuah karya komprehensif yang membahas peran strategis perempuan dalam lanskap dakwah modern. Acara ini diselenggarakan di Plaza Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa 18 Februari 2025.

Ketua LD PBNU KH Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab) mengatakan, dakwah harus dilakukan secara profesional, namun tidak boleh dijadikan sebagai profesi.

“Dakwah harus profesional tapi jangan pernah dijadikan profesi agar tidak keluar dari Rel Prinsip washatiyah dicari dari situ,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Kamis 20 Februari 2025.

Advertisement

Gus Aab juga menyoroti pentingnya dakwah yang menyasar semua lapisan masyarakat, sebagaimana pesan dari Pendiri NU, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari.

“Ajakan beliau diawali dengan menyebut al-fuqara dan ad-dhuafa. Jadi itu yang diajak oleh beliau,” ujar Gus Aab.

Menurutnya, dakwah harus menjangkau kaum dhuafa karena mayoritas warga NU berada dalam kelompok tersebut. Namun, untuk keberlanjutan dakwah, diperlukan juga peran para aghniya (orang kaya) agar terjadi keseimbangan dalam mendukung dakwah dan advokasi sosial.

Pendakwah kondang KH Syamsuddin Nur Makka (Ustadz Syam) turut mengapresiasi NU Online Super App sebagai aplikasi keislaman yang paling lengkap.

“Saya termasuk followers NU Online dan download NU Online. Karena yang paling lengkap itu NU Online aplikasinya,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta.

Advertisement

Ia juga berbagi pengalaman bagaimana aplikasi ini sangat membantunya dalam menyiapkan materi dakwah dan khutbah Jumat.

“Kalau mau khutbah Jumat, belum ada konsep, tiba-tiba suruh khutbah, langsung buka NU Online. Begitu saya buka mukaddimahnya, pas scroll ke bawah eh bahasa Sunda,” ucapnya, disambut tawa hadirin.

Ia pun berharap NU Online menyediakan khutbah Jumat dalam bahasa Bugis. NU Online Super App dikembangkan oleh media resmi PBNU untuk memudahkan umat Islam dalam mengakses bacaan maulid, khutbah, dan referensi dakwah lainnya.

Aplikasi ini menyediakan berbagai jenis bacaan maulid, termasuk Maulid Diba’i, Barzanji, Syarafil Anam, Simthud Durar, serta Qasidah Burdah.

Al-Habib Muhammad Syahab dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya menyesuaikan dakwah dengan perkembangan zaman.

“Kita perlu menyesuaikan zaman dengan teknologi, selama tidak keluar dari syariat dan menjadikan kemajuan zaman sebagai alat dakwah. Walaupun netizen itu maha benar dengan komentarnya, bagaimana kita tetap memanfaatkan media untuk menyampaikan kebaikan yang ramah, kasih sayang, lemah lembut, dan moderat, sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW,” tuturnya.

Advertisement

Mihardi
Penulis